kepada bunda, istri, adinda, serta saudariku
di sebelah sana, ada tawa begitu bahagia
di sebelah sini, berkerut dahi memikirkan jawaban
di sebelah situ, ada tangis sebab perduli
lalu, ada pula yang tenang berlenggang santai
tak acuh dengan semua di depan mata
Ya Muiiz, adakah benar kami sebaik-baik perhiasan yang Engkau cipta?
atau kami hanya bagian dari puncak setiap fitnah termasyhur di bumi-Mu, Ya Mudzil?kupanjatkan pinta pada-Mu, Ya Mujiib
“semoga mereka menemukan kami tak lebih sulit dari meniti sehelai rambut”
seperti terucap oleh Fatimah, putri Kekasih Engkau
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment