Bila aku meminta KEKUATAN,
Allah memberi aku RINTANGAN agar aku kuat.
Bila aku meminta KEBIJAKSANAAN,
Allah memberi aku MASALAH agar aku menyelesaikannya.
Bila aku meminta KEKAYAAN,
Allah memberi aku AKAL agar aku bekerja.
Bila aku meminta KEBERANIAN,
Allah memberi aku BAHAYA-BAHAYA dan DUGAAN agar aku mengatasinya.
Bila aku meminta CINTA,
Allah memberi aku ANAK-ANAK TERLANTAR untuk aku bantu.
Bila aku meminta KURNIA,
Allah memberi aku KESEMPATAN.
Dalam semua hal itu...
aku TIDAK MENERIMA apa yang AKU INGINKAN,
Tetapi AKU menerima apa yang AKU PERLUKAN.
Ternyata doaku telah dikabulkan-NYA.
Jakarta, 29-04-2007
Saturday, April 28, 2007
Sunday, April 22, 2007
Wahai Tuhanku
Wahai Tuhanku, apa pun kebahagiaan dari dunia ini yang akan
Kau anugerahkan padaku, anugerahkanlah itu pada musuh-musuhMU.
Dan apa pun juga kebahagiaan dari dunia akan tiba yang akan
Kau anugerahkan padaku, anugerahkanlah itu pada sahabat-sahabatMu.
Bagiku, Engkau sudah cukup.
Wahai Tuhanku, urusanku dan gairahku di dunia kini
Dan dunia akan tiba adalah semata mengingat Engkau di atas segalanya.
Dari kesegalaan di semesta ini, pilihanku adalah berangkat menemui-Mu.
Inilah yang akan kuucapkan kelak:“Engkau adalah segala-galanya".
Wahai Tuhanku, tanda mata paling permata dalam hatiku ialah harapanku padaMu.
Dan kata paling indah di lidahku adalah pujian padaMu.
Dan waktu paling kurindu adalah jam ketika aku bertemu dengan Engkau.
Wahai Tuhanku, aku tak dapat menahankan hidup duniawi ini tanpa mengingatMu.
Dan bagaimana mungkin aku hidup di dunia akan tiba tanpa menatap wajahMu ?
Wahai Tuhanku, inilah keluhanku.
Aku ini orang asing di kerajaanMu dan mati kesepian di di tengah-tengah penyembahMu!
Wahai Tuhanku, jangan jadikan aku pedang di tangan penakluk perkasa.
Jadikan aku tongkat kecil penunjuk jalan si orang buta.
Wahai Tuhanku, jangan jadikan aku pohon besar
Yang kelak jadi tombak dan gada peperangan.
Jadikan aku batang kayu rimbun di tepi jalan tempat
Musafir berteduh memijit kakinya yang lelah.
Wahai Tuhanku, sesudah aku mati masukkanlah aku ke dalam neraka.
Dan jadikan jasmaniku memenuhi seluruh ruang neraka
Sehingga tidak ada orang lain dapat dimasukkan ke sana.
Wahai Tuhanku,
Bilamana aku menyembahMu karena takut neraka, jadikan neraka kediamanku.
Dan bilamana aku menyembahMu karena gairah nikmat di sorga,
Maka tutuplah pintu sorga selamanya bagiku.
Tetapi apabila aku menyembahMu demi Engkau semata,
Maka jangan larang aku menatap KeindahanMu yang Abadi.
Toraya Cafe, 22 April 2007
Kau anugerahkan padaku, anugerahkanlah itu pada musuh-musuhMU.
Dan apa pun juga kebahagiaan dari dunia akan tiba yang akan
Kau anugerahkan padaku, anugerahkanlah itu pada sahabat-sahabatMu.
Bagiku, Engkau sudah cukup.
Wahai Tuhanku, urusanku dan gairahku di dunia kini
Dan dunia akan tiba adalah semata mengingat Engkau di atas segalanya.
Dari kesegalaan di semesta ini, pilihanku adalah berangkat menemui-Mu.
Inilah yang akan kuucapkan kelak:“Engkau adalah segala-galanya".
Wahai Tuhanku, tanda mata paling permata dalam hatiku ialah harapanku padaMu.
Dan kata paling indah di lidahku adalah pujian padaMu.
Dan waktu paling kurindu adalah jam ketika aku bertemu dengan Engkau.
Wahai Tuhanku, aku tak dapat menahankan hidup duniawi ini tanpa mengingatMu.
Dan bagaimana mungkin aku hidup di dunia akan tiba tanpa menatap wajahMu ?
Wahai Tuhanku, inilah keluhanku.
Aku ini orang asing di kerajaanMu dan mati kesepian di di tengah-tengah penyembahMu!
Wahai Tuhanku, jangan jadikan aku pedang di tangan penakluk perkasa.
Jadikan aku tongkat kecil penunjuk jalan si orang buta.
Wahai Tuhanku, jangan jadikan aku pohon besar
Yang kelak jadi tombak dan gada peperangan.
Jadikan aku batang kayu rimbun di tepi jalan tempat
Musafir berteduh memijit kakinya yang lelah.
Wahai Tuhanku, sesudah aku mati masukkanlah aku ke dalam neraka.
Dan jadikan jasmaniku memenuhi seluruh ruang neraka
Sehingga tidak ada orang lain dapat dimasukkan ke sana.
Wahai Tuhanku,
Bilamana aku menyembahMu karena takut neraka, jadikan neraka kediamanku.
Dan bilamana aku menyembahMu karena gairah nikmat di sorga,
Maka tutuplah pintu sorga selamanya bagiku.
Tetapi apabila aku menyembahMu demi Engkau semata,
Maka jangan larang aku menatap KeindahanMu yang Abadi.
Toraya Cafe, 22 April 2007
Untuk Makhluk Bernama Wanita
kepada bunda, istri, adinda, serta saudariku
di sebelah sana, ada tawa begitu bahagia
di sebelah sini, berkerut dahi memikirkan jawaban
di sebelah situ, ada tangis sebab perduli
lalu, ada pula yang tenang berlenggang santai
tak acuh dengan semua di depan mata
Ya Muiiz, adakah benar kami sebaik-baik perhiasan yang Engkau cipta?
atau kami hanya bagian dari puncak setiap fitnah termasyhur di bumi-Mu, Ya Mudzil?kupanjatkan pinta pada-Mu, Ya Mujiib
“semoga mereka menemukan kami tak lebih sulit dari meniti sehelai rambut”
seperti terucap oleh Fatimah, putri Kekasih Engkau
di sebelah sana, ada tawa begitu bahagia
di sebelah sini, berkerut dahi memikirkan jawaban
di sebelah situ, ada tangis sebab perduli
lalu, ada pula yang tenang berlenggang santai
tak acuh dengan semua di depan mata
Ya Muiiz, adakah benar kami sebaik-baik perhiasan yang Engkau cipta?
atau kami hanya bagian dari puncak setiap fitnah termasyhur di bumi-Mu, Ya Mudzil?kupanjatkan pinta pada-Mu, Ya Mujiib
“semoga mereka menemukan kami tak lebih sulit dari meniti sehelai rambut”
seperti terucap oleh Fatimah, putri Kekasih Engkau
Mahligai Cinta
Kau genggam hatiku dengan pesonamu
Kau susun rinduku dengan kharismamu
Kau dekap jiwaku dengan kasihmu
Kau gandeng cintaku dengan kelembutanmu
Ketika jaring-jaring cemburu menggelora
Memenuhi buih lautan hatiku
Biarlah kukuatkan dengan sejuknya aroma zikir
Biarlah kubasuhkan dengan zam-zam syukurku
Keindahan asmara yang kurasakan
Kan kuselipkan dalam jajaran mahligai cinta
Ya... cinta yang utuh
Dalam naungan Kasih-Nya
Kuta Bali, 14 April 2007
Kau susun rinduku dengan kharismamu
Kau dekap jiwaku dengan kasihmu
Kau gandeng cintaku dengan kelembutanmu
Ketika jaring-jaring cemburu menggelora
Memenuhi buih lautan hatiku
Biarlah kukuatkan dengan sejuknya aroma zikir
Biarlah kubasuhkan dengan zam-zam syukurku
Keindahan asmara yang kurasakan
Kan kuselipkan dalam jajaran mahligai cinta
Ya... cinta yang utuh
Dalam naungan Kasih-Nya
Kuta Bali, 14 April 2007
Saturday, April 21, 2007
Tersenyumlah...
Belahan jiwa engkaulah mentari pelita hati ini
Tersenyumlah bahagiakanku dengan tulus cintamu
Belahan jiwa ingatkanlahku jika terlupa dalam menuju
Tersenyumlah bahagiakanku dengan beningnya kasihmu
Engkau kurindu sepanjang waktu teguhlah memandu aku
Kudoakan engkau selalu di kala malam tengah menjelang
Jadilah
Setegar karang…
Sesejuk pagi…
Seindah rembulan…
Sejernih hati…
Sebening embun…
Sepeka nurani…
Seperkasa mentari…
Tuhan teduhilah belahan jiwaku
Berikan Cahya-Mu dekap teguh di Jalan-Mu
Tersenyumlah bahagiakanku dengan tulus cintamu
Belahan jiwa ingatkanlahku jika terlupa dalam menuju
Tersenyumlah bahagiakanku dengan beningnya kasihmu
Engkau kurindu sepanjang waktu teguhlah memandu aku
Kudoakan engkau selalu di kala malam tengah menjelang
Jadilah
Setegar karang…
Sesejuk pagi…
Seindah rembulan…
Sejernih hati…
Sebening embun…
Sepeka nurani…
Seperkasa mentari…
Tuhan teduhilah belahan jiwaku
Berikan Cahya-Mu dekap teguh di Jalan-Mu
Salam Hangatku Untukmu...
Salam hangatku padamu,
Kalau bukan karena dinginnya lautan
Maka aku akan terbakar karena kerinduanku padamu
Dan kalau bukan karena kesabaranku
Maka aku akan terbang bersama cintaku
Dan akupun tidak pernah melupakan jernihnya langit
Sebagaimana jernihnya cintamu
Dan tidak pula lembutnya sentuhan dedaunan
Sebagaimana lembutnya tutur katamu
Dan sesungguhnya kesedihanku dan ingatanku akanmu
Tak akan pernah kulupakan
Kekasihku…
Selama engkau disampingku…
Engkau akan dapati indahnya alam ini…
Engkau akan dapati gemuruhnya ombak dilautan
Bagaikan gemuruhnya petir
Dan kumpulan ombak yang bergulung-gulung
Seakan menyatukan kita
Jernihnya warna air laut dan langit
Seakan keduanya adalah hati kita.
Tuban-Bali.....
Kalau bukan karena dinginnya lautan
Maka aku akan terbakar karena kerinduanku padamu
Dan kalau bukan karena kesabaranku
Maka aku akan terbang bersama cintaku
Dan akupun tidak pernah melupakan jernihnya langit
Sebagaimana jernihnya cintamu
Dan tidak pula lembutnya sentuhan dedaunan
Sebagaimana lembutnya tutur katamu
Dan sesungguhnya kesedihanku dan ingatanku akanmu
Tak akan pernah kulupakan
Kekasihku…
Selama engkau disampingku…
Engkau akan dapati indahnya alam ini…
Engkau akan dapati gemuruhnya ombak dilautan
Bagaikan gemuruhnya petir
Dan kumpulan ombak yang bergulung-gulung
Seakan menyatukan kita
Jernihnya warna air laut dan langit
Seakan keduanya adalah hati kita.
Tuban-Bali.....
Saturday, April 7, 2007
Persembahan...
Kuhadiahkan kepadamu...
Wahai wanita yang telah meridhai Allah SWT. Sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad SAW. Sebagai RasulNYA.
Kuhadiahkan kepadamu...
Wahai pemudi yang meniti jalan kebenaran dan yang memikul risalah yang haq dan jujur.
Dan kuhadiahkan kepadamu...
Wahai murabbiyah (wanita pendidik) yang berjihad dengan kata-katanya, memelihara nilai-nilainya, dan mensucikan jiwanya.
Kutujukan pula pada setiap ibu yang mendidik anak-anaknya yang bertakwa, menumbuhkan mereka dengan amalan sunnah nabi, dan yang menanamkan cinta kebajikan ke dalam jiwa-jiwa mereka.
Terakhir...
Kutujukan pada setiap wanita yang sedang dalam kesusahan dan kesedihan.
Berbahagialah dan bergembiralah dengan segera datangnya perlindungan dari Allah, keagungan pahala, dan penghapusan dosa-dosa.
Friday, April 6, 2007
Wanita Paling Berbahagia
Wahai manusia yang paling berbahagia,
dengan agama dan akhlaknya.
Tanpa menyanding permata, kalung dan emas
namun dengan bertasbih'
Laksana kabar gembira yang dilantunkan
Laksana hujan, laksana fajar,
Laksana sinar yang cerah, dan laksana arakan awan
Dalam sujud, do'a, rasa mawas diri, dan muraqabah
Dalam renungan di antara cahaya kitab-kitabNYA
Dalam cahaya dari sinar gua (Hira) yang terpancar
Dari Rasul Tuhanmu bagi bangsa Arab dan Romawi
Engkaulah wanita paling bahagia sejagat raya ini
Dengan kesucian yang terdapat dalam hatimu,
Yang selalu kau makmurkan dengan taqarrub Ilallah.
Surabaya.
dengan agama dan akhlaknya.
Tanpa menyanding permata, kalung dan emas
namun dengan bertasbih'
Laksana kabar gembira yang dilantunkan
Laksana hujan, laksana fajar,
Laksana sinar yang cerah, dan laksana arakan awan
Dalam sujud, do'a, rasa mawas diri, dan muraqabah
Dalam renungan di antara cahaya kitab-kitabNYA
Dalam cahaya dari sinar gua (Hira) yang terpancar
Dari Rasul Tuhanmu bagi bangsa Arab dan Romawi
Engkaulah wanita paling bahagia sejagat raya ini
Dengan kesucian yang terdapat dalam hatimu,
Yang selalu kau makmurkan dengan taqarrub Ilallah.
Surabaya.
Wasiatku Untukmu Wahai Calon Isteriku!
Wasiat Pertama dan Kedua,
"Tunduklah kepada suami dengan penuh kerelaan, dengarkanlah dia dengan seksama, dan taatilah dia."
Wasiat Ketiga dan Keempat,
"Cermatilah arah pandangan mata dan ciuman hidung suami, jangan sampai matanya memandang darimu sesuatu yang jelek, dan jangan sampai dia mencium darimu melainkan wangi yang paling sedap."
Wasiat Kelima dan Keenam,
"Cermatilah waktu tidur dan makannya, karena rasa lapar dapat membakar amarahnya, sementara kekurangan dan terganggunya tidur akan mendatangkan murka."
Wasiat Ketujuh dan Kedelapan,
"Jagalah harta suami, peliharalah kehormatan dan wibawa keluarganya. Kunci keberhasilan dalam mengelola harta benda adalah kecakapan menghitung dan kunci kesuksesan dalam keluarga adalah kecakapan menelola."
Wasiat Kesembilan dan Kesepuluh,
"Jangan sekali-kali melanggar perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya, karena bila engkau melanggar perintahnya, maka engkau telah menyempitkan dadanya, dan bila engkau menyebarkan rahasianya, maka engkau telah mengkhianati amanatnya. Dan jangan sekali-kali engkau bersuka cita di hadapannya bila dia sedang bersedih, dan jangan pula engkau menampakkan kesedihan dan wajah masam ketika dia sedang gembira."
Surabaya.
"Tunduklah kepada suami dengan penuh kerelaan, dengarkanlah dia dengan seksama, dan taatilah dia."
Wasiat Ketiga dan Keempat,
"Cermatilah arah pandangan mata dan ciuman hidung suami, jangan sampai matanya memandang darimu sesuatu yang jelek, dan jangan sampai dia mencium darimu melainkan wangi yang paling sedap."
Wasiat Kelima dan Keenam,
"Cermatilah waktu tidur dan makannya, karena rasa lapar dapat membakar amarahnya, sementara kekurangan dan terganggunya tidur akan mendatangkan murka."
Wasiat Ketujuh dan Kedelapan,
"Jagalah harta suami, peliharalah kehormatan dan wibawa keluarganya. Kunci keberhasilan dalam mengelola harta benda adalah kecakapan menghitung dan kunci kesuksesan dalam keluarga adalah kecakapan menelola."
Wasiat Kesembilan dan Kesepuluh,
"Jangan sekali-kali melanggar perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya, karena bila engkau melanggar perintahnya, maka engkau telah menyempitkan dadanya, dan bila engkau menyebarkan rahasianya, maka engkau telah mengkhianati amanatnya. Dan jangan sekali-kali engkau bersuka cita di hadapannya bila dia sedang bersedih, dan jangan pula engkau menampakkan kesedihan dan wajah masam ketika dia sedang gembira."
Surabaya.
Subscribe to:
Posts (Atom)