Dia adalah penjelmaan malaikat di bumi.
Kelembutan tuturnya membangkitkan semangat.
Sentuhan kasihnya meredakan amarah.
Kecantikan abadinya membuat indah ruang hampa.
Begitulah wanita dengan sejuta pesonanya.
Saturday, March 31, 2007
Wednesday, March 28, 2007
Pesanku Untukmu.....
Bismillahirrahmaanirahiim
Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan2 Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya Nasehat ini untuk semuanya ...........
Untuk mereka yang sudah memiliki arah.........
Untuk mereka yang belum memiliki arah.........
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
nasehat ini untuk semuanya.......
Semua yang menginginkan kebaikan.
Saudaraku.............
Nikah itu ibadah.......
Nikah itu suci,ingat itu......
Memang nikah itu bisa karena harta,
bisa karena kecantikan,
bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta,
keturunan maupun kecantikan sebagai alasan............
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan........
Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku..........
Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta........
Namun......
jika cinta engkau jadikan sebagai landasan,
maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan......
Niscaya engkau akan selamat
Tidak saja dunia, tapi juga akherat.......
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan......
Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.
Saudaraku...........
Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu"......
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.......
Jika ini kau lakukan " istanamu " tidak akan langgeng.....
Lihatlah manusia ter-agung Rasulullah saw....
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu,
beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak
mendengar kedatangannya.
Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya
ketika lapar........
Menjahit bajunya yang robek........
Saudaraku.........
Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu "........
Disayang, dimanja dan dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu........
Jika itu engkau lakukan " istanamu " akan menjadi neraka bagimu
Saudaraku............
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu........
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu......
Jika itu engkau lakukan akan celaka....
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....
Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu
tatkala mengharamkan apa yang Allah halalkan
hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu.................
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya........
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth...........
Di bawah bimbingan manusia pilihan,
justru mereka menjadi penentang.....
Istrimu bisa menjadi musuhmu...........
Didiklah istrimu........
Jadikanlah dia sebagai Hajar,
wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam,
wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya......
Jadikan dia sebagai Khadijah,
wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Rasulullah saw
menerima tugas risalah.....
Istrimu adalah tanggung jawabmu....
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah....
Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam........
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...
Saudaraku.......
Jika engkau menjadi istri.........
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu......
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar,
yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam,
yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah,
yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan.....
Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka................
jangan..........
Saudaraku........
Jika engkau menjadi Bapak......
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Rasulullah SAW
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat kepada Allah.......
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.
Mohonlah kepada Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudaraku........
Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....
Jangan biarkan mereka bermalas-malas..........
Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih....
Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam.
Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan2 Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya Nasehat ini untuk semuanya ...........
Untuk mereka yang sudah memiliki arah.........
Untuk mereka yang belum memiliki arah.........
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
nasehat ini untuk semuanya.......
Semua yang menginginkan kebaikan.
Saudaraku.............
Nikah itu ibadah.......
Nikah itu suci,ingat itu......
Memang nikah itu bisa karena harta,
bisa karena kecantikan,
bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta,
keturunan maupun kecantikan sebagai alasan............
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan........
Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku..........
Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta........
Namun......
jika cinta engkau jadikan sebagai landasan,
maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan......
Niscaya engkau akan selamat
Tidak saja dunia, tapi juga akherat.......
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan......
Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.
Saudaraku...........
Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu"......
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.......
Jika ini kau lakukan " istanamu " tidak akan langgeng.....
Lihatlah manusia ter-agung Rasulullah saw....
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu,
beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak
mendengar kedatangannya.
Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya
ketika lapar........
Menjahit bajunya yang robek........
Saudaraku.........
Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu "........
Disayang, dimanja dan dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu........
Jika itu engkau lakukan " istanamu " akan menjadi neraka bagimu
Saudaraku............
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu........
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu......
Jika itu engkau lakukan akan celaka....
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....
Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu
tatkala mengharamkan apa yang Allah halalkan
hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu.................
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya........
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth...........
Di bawah bimbingan manusia pilihan,
justru mereka menjadi penentang.....
Istrimu bisa menjadi musuhmu...........
Didiklah istrimu........
Jadikanlah dia sebagai Hajar,
wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam,
wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya......
Jadikan dia sebagai Khadijah,
wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Rasulullah saw
menerima tugas risalah.....
Istrimu adalah tanggung jawabmu....
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah....
Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam........
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...
Saudaraku.......
Jika engkau menjadi istri.........
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu......
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar,
yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam,
yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah,
yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan.....
Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka................
jangan..........
Saudaraku........
Jika engkau menjadi Bapak......
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Rasulullah SAW
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat kepada Allah.......
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.
Mohonlah kepada Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudaraku........
Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....
Jangan biarkan mereka bermalas-malas..........
Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih....
Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam.
Monday, March 26, 2007
Sepenggal Do'a Untukmu...
Ya..Rabb.. Aku datang kepadamu
Dengan penuh kepasrahan ketika dihadapkan dengan pilihan
kepada pilihan terberat..
Ya..Rabb.. beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama dapat kita lihat..
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku tapi hati yang KAU lihat sampai menembus relung kalbu..
Ya Allah Yang Maha Kuasa..
Yang Maha melihat masa depan..
Maha mengetahui apa yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan dalam hatiku,
Ya Allah jika aku mendambanya dalam kesalahan dan merindunya dalam kekeliruan,
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam fatamorganamu,semu..
Jika kesempurnaan bukan untukku ..
Tolong bawa jauh dari relung hatiku,
Hapuskan khayalan ketampanan tentangnya,
dan jangan biarkan aku terlena dalam buian sikapnya,
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia..
Tapi Ya Allah jika kesempurnaanku adalah bersamanya
beri aku kekuatan menentukan pilihan,,
Beri aku kesabaran dalam menjalami proses menggapainya..
Jika memang dia untukku..
Jangan biarkan aku menyerah dan terpuruk dalam belenggu masa lalu..
Semoga Engkau Ridhoi kami untuk bersatu,
Mengarungi sisa hidup..
Menapaki jalan ke arahMU..
Melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami..
Tolong beri kesabaran yang penuh..
dalam melewati deti-detik waktu yang berjalan..
Amien..
Doa ini kupanjatkan kepada Allah
untukmu seseorang yang telah mengingatkanku tentang KuasaNYA...
Menjadikan aku merindukan cintaNYA...
Terima kasih atas semua yang pernah dan akan kita lalui..
Semoga Allah selalu membimbing dan membahagiakanmu..
Amien...
Bali....
Dengan penuh kepasrahan ketika dihadapkan dengan pilihan
kepada pilihan terberat..
Ya..Rabb.. beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama dapat kita lihat..
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku tapi hati yang KAU lihat sampai menembus relung kalbu..
Ya Allah Yang Maha Kuasa..
Yang Maha melihat masa depan..
Maha mengetahui apa yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan dalam hatiku,
Ya Allah jika aku mendambanya dalam kesalahan dan merindunya dalam kekeliruan,
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam fatamorganamu,semu..
Jika kesempurnaan bukan untukku ..
Tolong bawa jauh dari relung hatiku,
Hapuskan khayalan ketampanan tentangnya,
dan jangan biarkan aku terlena dalam buian sikapnya,
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia..
Tapi Ya Allah jika kesempurnaanku adalah bersamanya
beri aku kekuatan menentukan pilihan,,
Beri aku kesabaran dalam menjalami proses menggapainya..
Jika memang dia untukku..
Jangan biarkan aku menyerah dan terpuruk dalam belenggu masa lalu..
Semoga Engkau Ridhoi kami untuk bersatu,
Mengarungi sisa hidup..
Menapaki jalan ke arahMU..
Melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami..
Tolong beri kesabaran yang penuh..
dalam melewati deti-detik waktu yang berjalan..
Amien..
Doa ini kupanjatkan kepada Allah
untukmu seseorang yang telah mengingatkanku tentang KuasaNYA...
Menjadikan aku merindukan cintaNYA...
Terima kasih atas semua yang pernah dan akan kita lalui..
Semoga Allah selalu membimbing dan membahagiakanmu..
Amien...
Bali....
Manusia Hina
Yaa Allah...
Apalah hamba ini?
Manusia hina yang terlahir dari tanah yang kotor
hitam dan berlumpur
Siapalah hamba ini?
Pencari petunjuk yang munafik
Yang tertawa dalam kemaksiatan
Dan menangis dalam kebaikan
Kenapakah hamba ini?
Mencari cinta sejati dengan niat suci
Menunggu teman pembawa "kunci surga"
Dan kekasih penerang jiwa di dunia dan akhirat
Sungguh..
Hamba tidak tahu Apa itu kebenaran hakiki?
Wujud cinta yang dikasihi
Dan kekasih yang diridhoi
Lalu..
Apalah hamba ini?
Yaa Allah..
Engkaulah pencipta pasangan-pasangan hidup
Lalu, salahkah hamba meminta kebaikan
Dan melihat firman-Mu terbukti?
Di satu sisi, sudut yang terang
Hamba mengajak kepada kebaikan
Dengan melantunkan Ayat-Ayat-Mu Yang Maha Pengasih
Berniat bersama bergandeng tangan
Menuju jalan-Mu
Menuju naungan Arsy-Mu
Menuju Surga Firdaus-Mu, dan
Menuju rahmat dan ridho-Mu
Lalu... siapalah hamba ini?
Yaa.. Allah Yang Maha Bercahaya
Engkau adalah Sang Pencipta Cahaya Cinta di hati
Pencipta cinta yang diridhoi
Murkakah Engkau jika hamba memiliki cinta
yang tercipta di bumi ini?
Jauhkah hamba dari-Mu jika hamba mencintai "yang baik"?
Sungguh Engkaulah Penolong
Maka Tolonglah Yaa Allah
Tolonglah Yaa Allah
Tolonglah Yaa Allah
Tunjukkanlah yang lurus jalannya!
Yaa Allah Yang Menciptakan Cinta Kasih
Jika yang di hati itu adalah kebaikan untuk hamba
Dan jika hamba adalah kebaikan untuk yang ada di hati,
Maka satukanlah dalam rahmat-Mu
Yaa Allah Yang Menciptakan Keindahan Kasih Sayang
Jika yang di hati adalah jawaban terhadap doa
Maka ridhoilah dengan ampunan-Mu
Tetapkanlah menuju surga-Mu
Yaa Allah Yang Maha Lemah Lembut
Jika ternyata yang di hati adalah keburukan,
bagi sesama, maka JAUHKANLAH
Jika ternyata yang terjadi adalah kemurkaan-Mu
terhadap sesama, maka AMPUNILAH
Jika ternyata yang dijalani adalah kesesatan,
maka BERILAH PETUNJUK kepada yang bercahaya,
yang lurus jalannya dan yang diridhoi
Hamba memohon dengan sangat!
Hamba memohon dengan sangat!
Hamba memohon dengan sangat!
Hati yang terjaga, Cahaya yang benderang dan Cinta yang diridhoi..
Amin Yaa Robbal Alamiin!
Apalah hamba ini?
Manusia hina yang terlahir dari tanah yang kotor
hitam dan berlumpur
Siapalah hamba ini?
Pencari petunjuk yang munafik
Yang tertawa dalam kemaksiatan
Dan menangis dalam kebaikan
Kenapakah hamba ini?
Mencari cinta sejati dengan niat suci
Menunggu teman pembawa "kunci surga"
Dan kekasih penerang jiwa di dunia dan akhirat
Sungguh..
Hamba tidak tahu Apa itu kebenaran hakiki?
Wujud cinta yang dikasihi
Dan kekasih yang diridhoi
Lalu..
Apalah hamba ini?
Yaa Allah..
Engkaulah pencipta pasangan-pasangan hidup
Lalu, salahkah hamba meminta kebaikan
Dan melihat firman-Mu terbukti?
Di satu sisi, sudut yang terang
Hamba mengajak kepada kebaikan
Dengan melantunkan Ayat-Ayat-Mu Yang Maha Pengasih
Berniat bersama bergandeng tangan
Menuju jalan-Mu
Menuju naungan Arsy-Mu
Menuju Surga Firdaus-Mu, dan
Menuju rahmat dan ridho-Mu
Lalu... siapalah hamba ini?
Yaa.. Allah Yang Maha Bercahaya
Engkau adalah Sang Pencipta Cahaya Cinta di hati
Pencipta cinta yang diridhoi
Murkakah Engkau jika hamba memiliki cinta
yang tercipta di bumi ini?
Jauhkah hamba dari-Mu jika hamba mencintai "yang baik"?
Sungguh Engkaulah Penolong
Maka Tolonglah Yaa Allah
Tolonglah Yaa Allah
Tolonglah Yaa Allah
Tunjukkanlah yang lurus jalannya!
Yaa Allah Yang Menciptakan Cinta Kasih
Jika yang di hati itu adalah kebaikan untuk hamba
Dan jika hamba adalah kebaikan untuk yang ada di hati,
Maka satukanlah dalam rahmat-Mu
Yaa Allah Yang Menciptakan Keindahan Kasih Sayang
Jika yang di hati adalah jawaban terhadap doa
Maka ridhoilah dengan ampunan-Mu
Tetapkanlah menuju surga-Mu
Yaa Allah Yang Maha Lemah Lembut
Jika ternyata yang di hati adalah keburukan,
bagi sesama, maka JAUHKANLAH
Jika ternyata yang terjadi adalah kemurkaan-Mu
terhadap sesama, maka AMPUNILAH
Jika ternyata yang dijalani adalah kesesatan,
maka BERILAH PETUNJUK kepada yang bercahaya,
yang lurus jalannya dan yang diridhoi
Hamba memohon dengan sangat!
Hamba memohon dengan sangat!
Hamba memohon dengan sangat!
Hati yang terjaga, Cahaya yang benderang dan Cinta yang diridhoi..
Amin Yaa Robbal Alamiin!
Sunday, March 25, 2007
Hanya Titipan.
Sering kali aku berkata,
ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
tetapi,
mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh Nya ?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin !
lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti,
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
”ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
tetapi,
mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh Nya ?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin !
lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti,
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
”ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
Friday, March 9, 2007
Maafkan
ku selalu berusaha agar orang tak merasa gundah di depanku
ku selalu berusaha membuat orang merasa tenang dan senang
dan ku selalau berharap untuk selalu mengikuti sunah teladanku
untuk menyebarkan salam ke seluruh dunia
maka ku pun berusaha tuk selalu tersenyum
seorang ikhwan juga manusia
yang punya rasa cipta dan karsa
yang ingin tampil rapih dan bersih
tak melulu seperti yang dibayangkan oleh khalayak
berjubah, bergamis, bersorban apalagi bersendal jepit lusuh
bukankah 4JJ1 itu indah dan mencintai keindahan
tak sedikit ikhwan berdasi yang mengenakan jas dan kemeja serta besepatu
yang selalu berdzikir dalam hati sambil membaca keadaan lingkungannya
agar dia mampu menulis sejarah didalamnya
dengan tujuan izzulislam wal muslimun
menegakkan hukum 4JJ1
tidak hanya dalam pribadi tapi juga masyarakat
di segi spiritual pun di segi sosial
tak hanya satu langkah ke depan namun satu masa yang akan datang
namun kadang ku bimbang
kanan ada leher yang mengintip
kiri ada belahan yang menggoda
depan ada wajah penuh hiasan yang menyeramkan
di atas ada hal yang tak terduga
hanya bagian wajah bumilah yang masih mampu menyenangkan hatiku
menjaga mata ku yang mudah rusak
maafkan aku wahai para calon bidadariku
maaf jika sikapku yang hendak memuliakanmu menjadikan aku tampak sombong
maaf jika tindakanku untuk menjaga mu menjadikan aku tampak sebagai musuhmu
maaf jika sikap pertahananku untuk melindungimu tampak sebagai duri dalam perjalananmu
karena hanya itulah yang mampu kulakukan
ku pun masih bingung wahai para calon bidadariku
apa yang menjadikan seseorang dianggap sebagai seorang ikhwan
apa kriteria untuk mendapat gelar ikhwan
apa syarat agar gelar ikhwan tetap tersandang
apa yang menjadi kebanggaan diri jika sudah dianggap sebagai ikhwan
yang kini ku tahu pasti
aku harus berusaha menjadi seorang muslim yang ber islam dengan sebenar-benarnya
ku selalu berusaha membuat orang merasa tenang dan senang
dan ku selalau berharap untuk selalu mengikuti sunah teladanku
untuk menyebarkan salam ke seluruh dunia
maka ku pun berusaha tuk selalu tersenyum
seorang ikhwan juga manusia
yang punya rasa cipta dan karsa
yang ingin tampil rapih dan bersih
tak melulu seperti yang dibayangkan oleh khalayak
berjubah, bergamis, bersorban apalagi bersendal jepit lusuh
bukankah 4JJ1 itu indah dan mencintai keindahan
tak sedikit ikhwan berdasi yang mengenakan jas dan kemeja serta besepatu
yang selalu berdzikir dalam hati sambil membaca keadaan lingkungannya
agar dia mampu menulis sejarah didalamnya
dengan tujuan izzulislam wal muslimun
menegakkan hukum 4JJ1
tidak hanya dalam pribadi tapi juga masyarakat
di segi spiritual pun di segi sosial
tak hanya satu langkah ke depan namun satu masa yang akan datang
namun kadang ku bimbang
kanan ada leher yang mengintip
kiri ada belahan yang menggoda
depan ada wajah penuh hiasan yang menyeramkan
di atas ada hal yang tak terduga
hanya bagian wajah bumilah yang masih mampu menyenangkan hatiku
menjaga mata ku yang mudah rusak
maafkan aku wahai para calon bidadariku
maaf jika sikapku yang hendak memuliakanmu menjadikan aku tampak sombong
maaf jika tindakanku untuk menjaga mu menjadikan aku tampak sebagai musuhmu
maaf jika sikap pertahananku untuk melindungimu tampak sebagai duri dalam perjalananmu
karena hanya itulah yang mampu kulakukan
ku pun masih bingung wahai para calon bidadariku
apa yang menjadikan seseorang dianggap sebagai seorang ikhwan
apa kriteria untuk mendapat gelar ikhwan
apa syarat agar gelar ikhwan tetap tersandang
apa yang menjadi kebanggaan diri jika sudah dianggap sebagai ikhwan
yang kini ku tahu pasti
aku harus berusaha menjadi seorang muslim yang ber islam dengan sebenar-benarnya
JIWAKU
Jiwaku.....
Janganlah engkau lelah dalam penantianmu
Janganlah engkau menyerah
Jalan yang harus kau tempuh masih panjang
Tetaplah tegar...
Setegar batu karang yang tak terkikis deru ombak
Jagalah pelita hidupmu
Agar kau tetap bersemangat menapaki kerasnya hidup dalam penantian
Yakinlah penantianmu tak kan sia-sia
Jiwaku...
Janganlah engkau gundah dalam batinku
Jangan lagi kau gelisah dalam pengharapanmu
Berdiri dan bangkitlah...
Kembalilah dalam sukacitamu
Tak ada guna kau gelisah
Tak ada guna kau gundah
Kegelisahanmu tak kan menambah sejengkal langkah hidupmu
Jiwaku...
Jangan biarkan dirimu digempur benteng kekecewaan
Hancurkanlah dengan senjata kasih dan perdamaian
Jiwaku....
Nyalakanlah pelita kasih yang hampir padam
Mintalah kembali minyak suci dari Sang Khalik
Nyalakanlah kembali sumbu yang telah padam
Untuk kau kembali bersemangat dalam asamu
Tersenyum kembali pada dunia
Dunia menantikan kehadiranmu
Dunia menantikan senyummu
Dunia menantikan sentuhan kasih sayangmu
Jiwaku....
Bangkit dan beranjaklah dari keterpurukan ini
Hati dan perasaanku pun ikut menangis bersamamu
Seluruh tubuhku ikut merasakan apa yang kau rasakan
Tapi.....
Bersama-sama kita bangkit
Bergandengan tangan menantikan pengharapan yang tak kenal akhir
Penantian Bidadari tersayang.
Janganlah engkau lelah dalam penantianmu
Janganlah engkau menyerah
Jalan yang harus kau tempuh masih panjang
Tetaplah tegar...
Setegar batu karang yang tak terkikis deru ombak
Jagalah pelita hidupmu
Agar kau tetap bersemangat menapaki kerasnya hidup dalam penantian
Yakinlah penantianmu tak kan sia-sia
Jiwaku...
Janganlah engkau gundah dalam batinku
Jangan lagi kau gelisah dalam pengharapanmu
Berdiri dan bangkitlah...
Kembalilah dalam sukacitamu
Tak ada guna kau gelisah
Tak ada guna kau gundah
Kegelisahanmu tak kan menambah sejengkal langkah hidupmu
Jiwaku...
Jangan biarkan dirimu digempur benteng kekecewaan
Hancurkanlah dengan senjata kasih dan perdamaian
Jiwaku....
Nyalakanlah pelita kasih yang hampir padam
Mintalah kembali minyak suci dari Sang Khalik
Nyalakanlah kembali sumbu yang telah padam
Untuk kau kembali bersemangat dalam asamu
Tersenyum kembali pada dunia
Dunia menantikan kehadiranmu
Dunia menantikan senyummu
Dunia menantikan sentuhan kasih sayangmu
Jiwaku....
Bangkit dan beranjaklah dari keterpurukan ini
Hati dan perasaanku pun ikut menangis bersamamu
Seluruh tubuhku ikut merasakan apa yang kau rasakan
Tapi.....
Bersama-sama kita bangkit
Bergandengan tangan menantikan pengharapan yang tak kenal akhir
Penantian Bidadari tersayang.
Takdir Cinta.
بســـــــــم الله الرحمن الرحيــــــــم
...karena takdir itulah, setiap bagian dari dunia ini bertemu dengan pasangannya.
Dalam pandangan orang bijak, langit adalah laki-laki dan bumi adalah perempuan;
bumi memupuk apa yang telah dijatuhkan oleh langit.
Jika bumi kekurangan panas, maka langit mengirimkan panas kepadanya;
jika bumi kehilangan kesegaran dan kelembaban, langit memulihkannya.
Langit memayungi bumi, layaknya seorang suami menafkahi istrinya;
dan bumipun sibuk dengan urusan rumah tangga;
ia melahirkan, menyusui, dan merawat segala yang telah ia lahirkan.
Tak ubahnya bumi dan langit dikaruniai kecerdasan,
karena mereka melaksanakan pekerjaan mahluk yang memiliki kecerdasan.
Andaikan pasangan ini tidak mengecap kenikmatan,
mengapa mereka bersanding seperti sepasang kekasih?
Tanpa bumi, akankah pohon dan bunga bisa berkembang?
Sementara tanpa lagnit, akankan air dan panas bisa tersediakan?
Sebagaimana Tuhan memberikan hasrat kepada laki-laki dan perempuan
sehingga dunia menjadi terpelihara oleh kesatuan mereka...
...karena takdir itulah, setiap bagian dari dunia ini bertemu dengan pasangannya.
Dalam pandangan orang bijak, langit adalah laki-laki dan bumi adalah perempuan;
bumi memupuk apa yang telah dijatuhkan oleh langit.
Jika bumi kekurangan panas, maka langit mengirimkan panas kepadanya;
jika bumi kehilangan kesegaran dan kelembaban, langit memulihkannya.
Langit memayungi bumi, layaknya seorang suami menafkahi istrinya;
dan bumipun sibuk dengan urusan rumah tangga;
ia melahirkan, menyusui, dan merawat segala yang telah ia lahirkan.
Tak ubahnya bumi dan langit dikaruniai kecerdasan,
karena mereka melaksanakan pekerjaan mahluk yang memiliki kecerdasan.
Andaikan pasangan ini tidak mengecap kenikmatan,
mengapa mereka bersanding seperti sepasang kekasih?
Tanpa bumi, akankah pohon dan bunga bisa berkembang?
Sementara tanpa lagnit, akankan air dan panas bisa tersediakan?
Sebagaimana Tuhan memberikan hasrat kepada laki-laki dan perempuan
sehingga dunia menjadi terpelihara oleh kesatuan mereka...
"Teman Sejati"
Alhamdulillah…..
Segala Puji Hanya bagi Engkau ya Allah ..yang telah membuka hati setiap hamba yang Engkau Kehendaki..
Aku menyadari..bahwa selama ini aku telah menemukan teman sejati…
Teman yang benar-benar menemaniku dikala senang ataupun sedh
Teman yang selalu ada dan mengerti bagaimana kondisi hati
Teman yang kuyakini akan bersamaku hingga akhir nanti..
Entahlah tapi aku sangat yakin bahwa temanku akan bersamaku selamanya….
Kalo pun jiwa ini sudah terlepas dari raga..aku beharap temanku akan senantiasa mendoakan aku…dan aku yakin bahwa teman sejatiku akan melakukan itu…
Demikian pula sebaliknya aku pun akan melakukannya.
Ya Robb….aku mencintainya melebihi cintaku pada diri sendiri..
Dan aku berharap.. cintaku padanya tidak melebihi cintaku PadaMu…
Teman sejatiku begitu sabar dan selalu tersenyum,
Seakan-akan didalam hidupnya tak ada masalah.
Seolah olah teman sejatiku tak pernah menyimpan amarah
Teman sejatiku selalu mengikuti apa kemauanku
Jika memang kemauanku tak melanggar Aturan Mu..
Demikian pula sebaliknya..
Tapi aku memahami, teman sejatiku adalah manusia biasa
Manusia biasa yang pasti tidak pernah lepas dari masalah
Teman sejatiku terkadang juga rapuh seperti aku,
Teman sejatiku pun butuh penguatan seperti aku.
Penguatan yang dia butuhkan terkadang berasal dariku..
Tapi yang terpenting baginya adalah penguatan Dari Mu…..
Teman sejatiku…kau tau ??
Harapanku hanyalah.. apa yang kita cita-citakan bersama akan segera terwujud
Mudah-mudahan Allah SWT segera mengabulkan harapan kita.
Harapan setiap muslim di dunia ini ..
Harapan untuk senantiasa berkumpul baik itu di dunia maupun di akhirat nanti.
Harapan untuk senantiasa berada pada jalan yang benar…
Teman sejatiku..
Aku yakin Allah SWT pasti akan memberikan yang terbaik atas apa yang telah kita usahakan..
Mari kita menikmati proses ini…
Karena di proses inilah.. kekuatan dari kesabaran kita di uji
Kau dan aku pun pasti tau..
Rabb kita hanya bersama dengan orang-orang yang sabar.
Dan kita pasti ingin senantiasa bersamaNya bukan ?!
Oleh karena itu…Mari kita saling memperkuat diri.. mencoba untuk tetap sabar dan sabar..
Dan hari demi hari aku semakin mencintaimu…
Mencintaimu karena Nya
Mencintaimu karena mengharap Ridho.Nya…
……..Untuk mu.. teman sejatiku …….
.... Bali.
Segala Puji Hanya bagi Engkau ya Allah ..yang telah membuka hati setiap hamba yang Engkau Kehendaki..
Aku menyadari..bahwa selama ini aku telah menemukan teman sejati…
Teman yang benar-benar menemaniku dikala senang ataupun sedh
Teman yang selalu ada dan mengerti bagaimana kondisi hati
Teman yang kuyakini akan bersamaku hingga akhir nanti..
Entahlah tapi aku sangat yakin bahwa temanku akan bersamaku selamanya….
Kalo pun jiwa ini sudah terlepas dari raga..aku beharap temanku akan senantiasa mendoakan aku…dan aku yakin bahwa teman sejatiku akan melakukan itu…
Demikian pula sebaliknya aku pun akan melakukannya.
Ya Robb….aku mencintainya melebihi cintaku pada diri sendiri..
Dan aku berharap.. cintaku padanya tidak melebihi cintaku PadaMu…
Teman sejatiku begitu sabar dan selalu tersenyum,
Seakan-akan didalam hidupnya tak ada masalah.
Seolah olah teman sejatiku tak pernah menyimpan amarah
Teman sejatiku selalu mengikuti apa kemauanku
Jika memang kemauanku tak melanggar Aturan Mu..
Demikian pula sebaliknya..
Tapi aku memahami, teman sejatiku adalah manusia biasa
Manusia biasa yang pasti tidak pernah lepas dari masalah
Teman sejatiku terkadang juga rapuh seperti aku,
Teman sejatiku pun butuh penguatan seperti aku.
Penguatan yang dia butuhkan terkadang berasal dariku..
Tapi yang terpenting baginya adalah penguatan Dari Mu…..
Teman sejatiku…kau tau ??
Harapanku hanyalah.. apa yang kita cita-citakan bersama akan segera terwujud
Mudah-mudahan Allah SWT segera mengabulkan harapan kita.
Harapan setiap muslim di dunia ini ..
Harapan untuk senantiasa berkumpul baik itu di dunia maupun di akhirat nanti.
Harapan untuk senantiasa berada pada jalan yang benar…
Teman sejatiku..
Aku yakin Allah SWT pasti akan memberikan yang terbaik atas apa yang telah kita usahakan..
Mari kita menikmati proses ini…
Karena di proses inilah.. kekuatan dari kesabaran kita di uji
Kau dan aku pun pasti tau..
Rabb kita hanya bersama dengan orang-orang yang sabar.
Dan kita pasti ingin senantiasa bersamaNya bukan ?!
Oleh karena itu…Mari kita saling memperkuat diri.. mencoba untuk tetap sabar dan sabar..
Dan hari demi hari aku semakin mencintaimu…
Mencintaimu karena Nya
Mencintaimu karena mengharap Ridho.Nya…
……..Untuk mu.. teman sejatiku …….
.... Bali.
Ya Rabb...
Ya Rabb….
Sesungguhnya, EngkauLah yg Maha Tahu atas segala sesuatu…
Sungguh, tiada sesuatu apapun di dunia ini, melainkan ia dalam pengawasanMu
Engkaulah yang Maha tau apa-apa yang terbaik bagiku…
Sesuatu yang kadang aku anggap buruk bagiku…
Yang kadang aku sedih menghadapinya, padahal itu baik bagiku...
Ya Rabb.....
Aku hanyalah seorang yang sedang berusaha memperbaiki diri...
Seseorang yang mecoba memperbanyak Hapalannya...
Seseorang yang mencoba memperbaiki bacaannya....
Seseorang yang sedang berusaha mempersembahkan yg terbaik u/ orang tuaku
Seseorang yang mencoba menghiasi akhlaknya dengan ahlak Rasulullah....
Seseorang yang sedang berusaha menjadi pemimpin, setidaknya bagi diriku sendiri...
Seseorang yang terkadang masih goyah saat harus kembali pada lingkungan yang jahil...
Seseorang yang masih butuh saudaranya untuk saling mengingatkan....
Hanya seorang yang lemah.......
Ya Rabb.....
Jikalau Engkau menakdirkanku untuk memiliki ”teman sejati” kelak
Ketika Engkau mempertemukanku dengannya.....
Kuingin Seorang yang Paham tentang agamaMu....
Sehingga ia akan mengisi kekuranganku, dan akupun akan mengisi kekurangannya.....
Kuingin ia Yang Cerdas....
Sehingga kelak kami akan diwarisi keturunan yang cerdas pula...
Kuingin ia yang Penyayang...
Sehingga ia tak hanya kan menyayangiku, tapi juga kedua orangtuaku,
dan akupun akan menyayangi oranguanya
Kuingin ia yang hapal setidaknya 2 Juz kalamMu
Sehingga saat ini akupun harus segera melebihi angka itu...
Kuingin ia yang Tegar
Yang akan selalu mendampingiku dengan setia setiap jejak da’wahku
Kuingin ia yang Jujur...
Sehingga tak ada lagi yang akan ia sembunyikan dariku...
Ia yang baik, lembut, pengertian, perhatian........
Ya Rabb….
Tapi apakah aku pantas berharap akan hal itu?
sedang aku hanyalah aku…..
Aku bukan Abu bakar yang sangat penyayang dan bijaksana
Akupun bukan seorang Umar yang kuat dan disegani semua orang
Akupun bukan Ustman yang kaya raya dan istiqomah pada agamaMU
walau dalam kekayaannya, ia tak terlena karenanya....
Ya Rabb...
Bimbing aku untuk menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin.....
Engkaulah yang Maha Tau apa yang terbaik bagiku Ya Rabb.....
Sesungguhnya, EngkauLah yg Maha Tahu atas segala sesuatu…
Sungguh, tiada sesuatu apapun di dunia ini, melainkan ia dalam pengawasanMu
Engkaulah yang Maha tau apa-apa yang terbaik bagiku…
Sesuatu yang kadang aku anggap buruk bagiku…
Yang kadang aku sedih menghadapinya, padahal itu baik bagiku...
Ya Rabb.....
Aku hanyalah seorang yang sedang berusaha memperbaiki diri...
Seseorang yang mecoba memperbanyak Hapalannya...
Seseorang yang mencoba memperbaiki bacaannya....
Seseorang yang sedang berusaha mempersembahkan yg terbaik u/ orang tuaku
Seseorang yang mencoba menghiasi akhlaknya dengan ahlak Rasulullah....
Seseorang yang sedang berusaha menjadi pemimpin, setidaknya bagi diriku sendiri...
Seseorang yang terkadang masih goyah saat harus kembali pada lingkungan yang jahil...
Seseorang yang masih butuh saudaranya untuk saling mengingatkan....
Hanya seorang yang lemah.......
Ya Rabb.....
Jikalau Engkau menakdirkanku untuk memiliki ”teman sejati” kelak
Ketika Engkau mempertemukanku dengannya.....
Kuingin Seorang yang Paham tentang agamaMu....
Sehingga ia akan mengisi kekuranganku, dan akupun akan mengisi kekurangannya.....
Kuingin ia Yang Cerdas....
Sehingga kelak kami akan diwarisi keturunan yang cerdas pula...
Kuingin ia yang Penyayang...
Sehingga ia tak hanya kan menyayangiku, tapi juga kedua orangtuaku,
dan akupun akan menyayangi oranguanya
Kuingin ia yang hapal setidaknya 2 Juz kalamMu
Sehingga saat ini akupun harus segera melebihi angka itu...
Kuingin ia yang Tegar
Yang akan selalu mendampingiku dengan setia setiap jejak da’wahku
Kuingin ia yang Jujur...
Sehingga tak ada lagi yang akan ia sembunyikan dariku...
Ia yang baik, lembut, pengertian, perhatian........
Ya Rabb….
Tapi apakah aku pantas berharap akan hal itu?
sedang aku hanyalah aku…..
Aku bukan Abu bakar yang sangat penyayang dan bijaksana
Akupun bukan seorang Umar yang kuat dan disegani semua orang
Akupun bukan Ustman yang kaya raya dan istiqomah pada agamaMU
walau dalam kekayaannya, ia tak terlena karenanya....
Ya Rabb...
Bimbing aku untuk menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin.....
Engkaulah yang Maha Tau apa yang terbaik bagiku Ya Rabb.....
Samudera Kehidupan
Disini
Kucoba bentangkan layar yang pernah patah
Dengan sisa keberanian
Kukayuh perahu
Yang kian menyapa arus
Di samudra luas ini
Tak sedikit perahu yang karam
Bahkan tenggelam
Sesekali kuberhenti mengayuh
Berharap angin kan mendorong layarku
Tapi, tak semudah itu
Kadang angin menghempas ke kanan, kiri
Dan aku hilang arah dan
Tersesat
Badai, angin dan gelombang
Datang tanpa diundang,
Siapa yang lengah kan habis olehnya
Siap dan yaqin
Itulah yang membuatku survive
Kini
Kamu dapat lihat
Layarku membentang cakrawala
Melintasi pulau dan lautan
Menuju dermaga impian
Tunggulah aku
Entah kapan
Aku pasti sampai....
Teruntuk:
-Buat seseorang yang menanti kehadiranku...
-Dan buat teman-temanku yang telah mendapatkan semangat baru...
Kucoba bentangkan layar yang pernah patah
Dengan sisa keberanian
Kukayuh perahu
Yang kian menyapa arus
Di samudra luas ini
Tak sedikit perahu yang karam
Bahkan tenggelam
Sesekali kuberhenti mengayuh
Berharap angin kan mendorong layarku
Tapi, tak semudah itu
Kadang angin menghempas ke kanan, kiri
Dan aku hilang arah dan
Tersesat
Badai, angin dan gelombang
Datang tanpa diundang,
Siapa yang lengah kan habis olehnya
Siap dan yaqin
Itulah yang membuatku survive
Kini
Kamu dapat lihat
Layarku membentang cakrawala
Melintasi pulau dan lautan
Menuju dermaga impian
Tunggulah aku
Entah kapan
Aku pasti sampai....
Teruntuk:
-Buat seseorang yang menanti kehadiranku...
-Dan buat teman-temanku yang telah mendapatkan semangat baru...
Puisiku Untukmu
Kenapa kita menutup mata ketika tidur
Ketika kita menangis
Ketika kita membayangkan
Ini karena hal terindah di dunia tidak terlihat
Kita semua aneh
Dan hidup sendiri juga agak aneh
Dan ketika kita menemukan seseorang
Yang keunikannya sejalan dengan kita
Kita tergabung dengannya dan jatuh ke dalam
Keanehan yang dinamakan cinta
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan
Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah
Melepaskan bukan akhir dari dunia
Melainkan awal suatu kehidupan baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Mereka yang tersakiti
Dan mereka yang mencoba
Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh
Kehidupan mereka
Cinta yang agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
Dan masih menunggu dengan setia
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
Dan kamu……masih tersenyum
Sembari berkata
“aku turut berbahagia untukmu”
Apabila cinta tidak berhasil bebaskan dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
Terbang ke alam bebas lagi
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang
Melainkan mereka yang tegar ketika mereka jatuh
Mencintai bukanlah bagaimana kamu melupakan
Melainkan bagaimana kamu memaafkan
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan
Melainkan bagaimana kamu mengerti
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan
Melainkan bagaimana kamu bertahan
Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang
Jangan lepaskan dia
Jangan percaya bahwa melepaskan
Berarti kamu benar-benar mencintai seseorang
Tapi berjuanglah demi cintamu
Itulah cinta sejati
Dalam cinta, kita sangat jarang sekali menang
Tapi ketika cinta itu tulus
Meskipun kamu tetap menang
Hanya karena kamu
Berbahagia dapat mencintai seseorang
Lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri
Akan tiba saatnya dimana kamu
Harus berhenti Mencintai seseorang
Bukan karena orang kita berhenti mencintai kita
Melainkan karena kita menyadari
Bahwa orang itu akan lebih berbahagia
Apabila kita melepaskannya....
Ketika kita menangis
Ketika kita membayangkan
Ini karena hal terindah di dunia tidak terlihat
Kita semua aneh
Dan hidup sendiri juga agak aneh
Dan ketika kita menemukan seseorang
Yang keunikannya sejalan dengan kita
Kita tergabung dengannya dan jatuh ke dalam
Keanehan yang dinamakan cinta
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan
Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah
Melepaskan bukan akhir dari dunia
Melainkan awal suatu kehidupan baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Mereka yang tersakiti
Dan mereka yang mencoba
Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh
Kehidupan mereka
Cinta yang agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
Dan masih menunggu dengan setia
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
Dan kamu……masih tersenyum
Sembari berkata
“aku turut berbahagia untukmu”
Apabila cinta tidak berhasil bebaskan dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
Terbang ke alam bebas lagi
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang
Melainkan mereka yang tegar ketika mereka jatuh
Mencintai bukanlah bagaimana kamu melupakan
Melainkan bagaimana kamu memaafkan
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan
Melainkan bagaimana kamu mengerti
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan
Melainkan bagaimana kamu bertahan
Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang
Jangan lepaskan dia
Jangan percaya bahwa melepaskan
Berarti kamu benar-benar mencintai seseorang
Tapi berjuanglah demi cintamu
Itulah cinta sejati
Dalam cinta, kita sangat jarang sekali menang
Tapi ketika cinta itu tulus
Meskipun kamu tetap menang
Hanya karena kamu
Berbahagia dapat mencintai seseorang
Lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri
Akan tiba saatnya dimana kamu
Harus berhenti Mencintai seseorang
Bukan karena orang kita berhenti mencintai kita
Melainkan karena kita menyadari
Bahwa orang itu akan lebih berbahagia
Apabila kita melepaskannya....
Bila Tiba Waktuku
bila sampai waktuku
aku hanya terdiam bagai seorang yang tertidur
aku hanya seonggok tulang yang terbungkus daging
aku hanya masa lalu yang tak dapat kembali
bila sampai waktuku
bumi kan menelan jasadku
teman hanya bisa menangis tanpa menolong
keluarga hanya bisa merasap karena kehilangan
harta ku titipkan kepada sang pewaris
kemana sombongku dulu...
kemana egoku dulu....
kemana kemunafikanku dulu...
semua hanya tertawa melihatku tak berdaya
Ya Allah...
andai aku bisa meminta kehadirat-Mu
kembalikan roh ku kedalam jasad berkapan itu
titipkan kembali kehidupanku diatas bumi
Kini semua tinggal penyesalan
air mata dan tangisan tak berguna lagi
nafas telah pergi entah kemana
hanya Ampunan dan Rahmat-Mu yang ku pinta
aku hanya terdiam bagai seorang yang tertidur
aku hanya seonggok tulang yang terbungkus daging
aku hanya masa lalu yang tak dapat kembali
bila sampai waktuku
bumi kan menelan jasadku
teman hanya bisa menangis tanpa menolong
keluarga hanya bisa merasap karena kehilangan
harta ku titipkan kepada sang pewaris
kemana sombongku dulu...
kemana egoku dulu....
kemana kemunafikanku dulu...
semua hanya tertawa melihatku tak berdaya
Ya Allah...
andai aku bisa meminta kehadirat-Mu
kembalikan roh ku kedalam jasad berkapan itu
titipkan kembali kehidupanku diatas bumi
Kini semua tinggal penyesalan
air mata dan tangisan tak berguna lagi
nafas telah pergi entah kemana
hanya Ampunan dan Rahmat-Mu yang ku pinta
Wanita Di Balik Hijab...
Siapa Dirimu Tak Peduli
Apa-pun Rupamu,
Bukan Sebuah Syarat
Aku Hanya Butuh Kasihmu
Bukan Jasadmu
Penawar Resa Nestapa
Mungkin............
Dirimu Hanya Sebatas Angan Dlm Hayal
Jiwa Tak Nampak & Tak Tersentuh
Penuh Kesucian Dikelilingi Malaikat
Wanita Di Balik Hijab....
Cukup.........
Informasi Ilusi Buatku
Bulatkan Keyakinan Dalam Diri
Benamkan Cinta Terpatri di Hati
Bahwa Engkau Yg Terbaik
Wanita di Balik Hijab....
Terlahir Sempurna Berkat Iradah Ilahi
Dihiasi Cinta, Kasih Penuh Rasa
Tumbuh Untuk Berbagi...
Semua Teruntuk Pencipta & Sang Pemberi
Aku Tahu...........
Berat Bersaing dengan Yg Tercinta & Yg Patut Dicintai
Aku Kalah di hadapan Pemberi Cinta
Karena Cinta-NYa utk Semua
Sementara Cintaku Belum Sepenuhnya Utk-Nya
Wanita Di Balik Hijab.....
Kau Adalah Insan Pecinta Pd Yg Tercinta
Pemberi Kasih Terhadap Pemberi Segala Kasih
Salahkah Diri ini.............
Bila ingin Mencintaimu....Agar...Diri....
Bisa Mencintai Yg Tercinta & Pemberi Cinta
Wanita Di Balik Hijab.....
Inilah Diri Penuh Lumpur Dosa
Berharap Ampun dengan Mempersunting dirimu
Allah Pun maha Pemberi Kasih & Cinta
Tapi Mengapa Kau Masih Mempertanyakan Diriku
Wanita Di Balik Hijab...
Berjuta Cinta Milikmu
Kasih Tak terhitung
Salahkah Diri???
Bila Mengemis Sedikit Darimu....
Ya Rabb.......
Kalau Dia ...Memang Jodohku~Maka Dekatkanlah
Jika Tidak...Berikan Yg Terbaik Utk dia
Maaf,....
Ku Hanya ingin Berucap....
Mau Jodoh Atau Tidak Kutetap Mencintaimu...
Tapi siapa yah.....
Bali...?
Apa-pun Rupamu,
Bukan Sebuah Syarat
Aku Hanya Butuh Kasihmu
Bukan Jasadmu
Penawar Resa Nestapa
Mungkin............
Dirimu Hanya Sebatas Angan Dlm Hayal
Jiwa Tak Nampak & Tak Tersentuh
Penuh Kesucian Dikelilingi Malaikat
Wanita Di Balik Hijab....
Cukup.........
Informasi Ilusi Buatku
Bulatkan Keyakinan Dalam Diri
Benamkan Cinta Terpatri di Hati
Bahwa Engkau Yg Terbaik
Wanita di Balik Hijab....
Terlahir Sempurna Berkat Iradah Ilahi
Dihiasi Cinta, Kasih Penuh Rasa
Tumbuh Untuk Berbagi...
Semua Teruntuk Pencipta & Sang Pemberi
Aku Tahu...........
Berat Bersaing dengan Yg Tercinta & Yg Patut Dicintai
Aku Kalah di hadapan Pemberi Cinta
Karena Cinta-NYa utk Semua
Sementara Cintaku Belum Sepenuhnya Utk-Nya
Wanita Di Balik Hijab.....
Kau Adalah Insan Pecinta Pd Yg Tercinta
Pemberi Kasih Terhadap Pemberi Segala Kasih
Salahkah Diri ini.............
Bila ingin Mencintaimu....Agar...Diri....
Bisa Mencintai Yg Tercinta & Pemberi Cinta
Wanita Di Balik Hijab.....
Inilah Diri Penuh Lumpur Dosa
Berharap Ampun dengan Mempersunting dirimu
Allah Pun maha Pemberi Kasih & Cinta
Tapi Mengapa Kau Masih Mempertanyakan Diriku
Wanita Di Balik Hijab...
Berjuta Cinta Milikmu
Kasih Tak terhitung
Salahkah Diri???
Bila Mengemis Sedikit Darimu....
Ya Rabb.......
Kalau Dia ...Memang Jodohku~Maka Dekatkanlah
Jika Tidak...Berikan Yg Terbaik Utk dia
Maaf,....
Ku Hanya ingin Berucap....
Mau Jodoh Atau Tidak Kutetap Mencintaimu...
Tapi siapa yah.....
Bali...?
If I Could ...( The Fact I Couldnt)
If I could …
I would always tell the truth
I would always love you
From the heart
If I could
I would take you in my arms
Take you inside
Into my heart
If I could
I would be the place you turn to
When you’re feeling lonely
Or afraid
I would shine
Like a lantern in the dark
Take you inside
Into my heart
When you feel as if
You didn’t know who you are
I’ll remind you with my love
If I could
I would always keep you safe
Take you inside
Into my heart
When you feel as if
You simply couldn’t go on
I’ll remind you that you’re strong
If I could
I would love you as you are
Take you inside
Into my heart
Into my arms
Into my life
I would always tell the truth
I would always love you
From the heart
If I could
I would take you in my arms
Take you inside
Into my heart
If I could
I would be the place you turn to
When you’re feeling lonely
Or afraid
I would shine
Like a lantern in the dark
Take you inside
Into my heart
When you feel as if
You didn’t know who you are
I’ll remind you with my love
If I could
I would always keep you safe
Take you inside
Into my heart
When you feel as if
You simply couldn’t go on
I’ll remind you that you’re strong
If I could
I would love you as you are
Take you inside
Into my heart
Into my arms
Into my life
Aku Takluk Oleh Wanita...!
Dengan cara inilah sang wanita memohon dengan rayuannya yang halus,
Ketika air matanya meleleh membasahi pipinya.
Bagaimana mungkin ketegaran dan kekuatan sang pria masih tersisa
jika tanpa air mata pun, sang wanita telah menarik hatinya?
Hujan itu membawa pula sekilat halilintar
yang menyalakan sepercik api dalam kalbu sang pria miskin itu.
Karena sang pria adalah budak wajah manis sang wanita,
bagaimanakah keadaannya ketika sang wanita merendah untuk memohon
dengan penghambaan?
Ketika sang wanita yang nafasnya menggempakan hatimu,
Ketika ia menangis, bagaimanakah lalu perasaanmu?
Ketika ia yang kerlingannya membuat hatimu berdarah
turun merendah untuk memohon, bagaimana menurutmu?
Dia yang menundukkan diri kita dengan kebanggaan dan kekerasannya,
tuntutan apakah yang tertinggal bagi kita saat ia telah mulai memohon
Ketika ia yang tidak biasa berdagang melainkan dengan tumpahan darah,
akhirnya menyerah, ah! Betapa banyak keuntungan ia peroleh!
Tuhan telah menghiasi mereka "indah pada pandangan manusia;"*
Dari dia, yang Tuhan sendiri telah menghiasinya, dapatkah pria berlari?
Karena Dia telah ciptakan laki-laki "untuk tinggal bersama wanita,"
Bagaimana Adam mampu memisahkan dirinya dari Hawa?
Sekalipun seandainya ia adalah Rustum, anak Zal, dan lebih berani dari
Hamzah,
ia tetap menyerah pada perintah istrinya.
Dan ia yang dengan khutbahnya telah menakjubkan dunia
adalah ia yang mengucap dua kata, "Yaa Humaira!"**
Sekalipun air dapat menang atas api dengan kekuatannya,
air pun mendidih oleh api saat ia berada dalam kendi.
Saat kendi menjadi pemisah antara keduanya,
Udara (keinginan) pun menjadikan aksi sang air nihil.
Terlihat, dirimu adalah pemimpin dari istrimu, bagai air;
Hakikatnya, dirimulah yang dipimpin olehnya dan memohon padanya.
Itulah keanehan lelaki,
Ia tak mampu menahan keinginan hewani-nya; itulah kelemahannya.
Nabi bersabda bahwa wanita memegang kuasa
atas orang bijak dan atas pria berhati lembut,
Namun orang-orang yang bodoh, lagi-lagi, mengambil keuntungan atas wanita,
Karena orang-orang bodoh adalah kejam dan keras kepala.
Mereka tak miliki kelembutan, kebaikan atau persahabatan,
karena sifat hewani telah mengombang-ambingka n emosi mereka.
Cinta dan kelembutan adalah sifat-sifat kemanusiaan,
Nafsu dan keinginan adalah sifat-sifat hewani.
Wanita adalah secercah cahaya Ilahiah, bukan sekedar seorang permaisuri,
Seakan-akan, Diri dari Sang Pencipta; dan bukan sekedar ciptaan!
Jakarta gerimis di pagi hari, 10 Maret 2007
Ketika air matanya meleleh membasahi pipinya.
Bagaimana mungkin ketegaran dan kekuatan sang pria masih tersisa
jika tanpa air mata pun, sang wanita telah menarik hatinya?
Hujan itu membawa pula sekilat halilintar
yang menyalakan sepercik api dalam kalbu sang pria miskin itu.
Karena sang pria adalah budak wajah manis sang wanita,
bagaimanakah keadaannya ketika sang wanita merendah untuk memohon
dengan penghambaan?
Ketika sang wanita yang nafasnya menggempakan hatimu,
Ketika ia menangis, bagaimanakah lalu perasaanmu?
Ketika ia yang kerlingannya membuat hatimu berdarah
turun merendah untuk memohon, bagaimana menurutmu?
Dia yang menundukkan diri kita dengan kebanggaan dan kekerasannya,
tuntutan apakah yang tertinggal bagi kita saat ia telah mulai memohon
Ketika ia yang tidak biasa berdagang melainkan dengan tumpahan darah,
akhirnya menyerah, ah! Betapa banyak keuntungan ia peroleh!
Tuhan telah menghiasi mereka "indah pada pandangan manusia;"*
Dari dia, yang Tuhan sendiri telah menghiasinya, dapatkah pria berlari?
Karena Dia telah ciptakan laki-laki "untuk tinggal bersama wanita,"
Bagaimana Adam mampu memisahkan dirinya dari Hawa?
Sekalipun seandainya ia adalah Rustum, anak Zal, dan lebih berani dari
Hamzah,
ia tetap menyerah pada perintah istrinya.
Dan ia yang dengan khutbahnya telah menakjubkan dunia
adalah ia yang mengucap dua kata, "Yaa Humaira!"**
Sekalipun air dapat menang atas api dengan kekuatannya,
air pun mendidih oleh api saat ia berada dalam kendi.
Saat kendi menjadi pemisah antara keduanya,
Udara (keinginan) pun menjadikan aksi sang air nihil.
Terlihat, dirimu adalah pemimpin dari istrimu, bagai air;
Hakikatnya, dirimulah yang dipimpin olehnya dan memohon padanya.
Itulah keanehan lelaki,
Ia tak mampu menahan keinginan hewani-nya; itulah kelemahannya.
Nabi bersabda bahwa wanita memegang kuasa
atas orang bijak dan atas pria berhati lembut,
Namun orang-orang yang bodoh, lagi-lagi, mengambil keuntungan atas wanita,
Karena orang-orang bodoh adalah kejam dan keras kepala.
Mereka tak miliki kelembutan, kebaikan atau persahabatan,
karena sifat hewani telah mengombang-ambingka n emosi mereka.
Cinta dan kelembutan adalah sifat-sifat kemanusiaan,
Nafsu dan keinginan adalah sifat-sifat hewani.
Wanita adalah secercah cahaya Ilahiah, bukan sekedar seorang permaisuri,
Seakan-akan, Diri dari Sang Pencipta; dan bukan sekedar ciptaan!
Jakarta gerimis di pagi hari, 10 Maret 2007
Wednesday, March 7, 2007
Sang Pemilik Tulang Rusuk Yang Hilang....
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wabarakaatuh.
Ba'da tahmid, shalawat dan salam,
Ikhwatiy fillah…
Surat ini kutulis sebagai wasiat kepadaku dan kepada kalian semua,
saudara-saudaraku seiman, muslim dan muslimah,
yang mungkin kini juga tengah menghadapi masa yang sama denganku.
Semoga risalah ini dapat menjadi pelajaran dan renungan bagi kita semua.
Dan semoga Allah memberikan pahala bagi kita yang berusaha untuk mengamalkannya. Aamiiin.
Teruntuk para ikhwan, sang pemilik tulang rusuk yang hilang…
Aku adalah seorang lelaki muda, sama sepertimu.
Usiaku bahkan boleh jadi lebih muda dibandingkan usiamu.
Tapi, pengalaman dan perjalanan hidup kita, tentu tak sama.
Maka ijinkan aku untuk berbagi denganmu.
Berbagi, sebab aku adalah saudaramu.
Aku mencintai kebaikan, dan aku ingin kalian juga mendapatkan kebaikan itu…
Wahai saudaraku...
Sesungguhnya kita ini adalah sang pemilik tulang rusuk yang hilang.
Diluar sana,di balik tabir waktu dan tempat, berjajar bidadari yang tengah menunggu kita. Mereka menunggu kedatangan kita sebagai pemilik tulang rusuk yang hilang.
Maka persiapkan diri kita dengan sebaik mungkin, agar kita dapat menemukan bidadari yang tepat…
Aku pun sama sepertimu, wahai saudaraku,sebab aku adalah bagian dari kalian…
Aku belum menikah. Aku tahu, saat ini adalah masa kita untuk mencari dan berusaha untuk menemukan tulang rusuk kita yang hilang.
kita begitu ingin dan bersemangat untuk mencari dan segera menemukannya.
Sebab, tulang rusuk itu adalah sesuatu yang teramat berarti bagi kita.
Teramat penting bagi kehidupan kita. Dia adalah sesuatu yang dapat menentramkan hati kita, menenangkan jiwa kita,dan membahagiakan hidup kita.
Dia adalah teman sejati, yang kita ingin bersama-sama dengannya mengarungi hidup yang penuh dengan onak dan duri ini.
Dia adalah sahabat, tempat kita mencurahkan keluh kesah kita,tempat kita berbagi rasa, dan tempat kita menyandarkan kepala dalam dekapan hangatnya.
Dia adalah ibu kedua bagi kita sekaligus ibu bagi anak-anak kita;
mengurus semua keperluan kita, mengatur dan memperindah rumah kita, serta menghiasnya dengan ketaatan dan kepatuhan serta keikhlasan semata-mata untuk mencari ridha kita
dan ridha Rabbnya.
Dia adalah istri, separuh hati kita,separuh jiwa kita, dan separuh nafas kita.
Dia melayani kita, dia mematuhi dan mentaati kita, dia memberikan segenap cinta dan kasihnya yang suci untuk kita.
Di matanya, kita adalah satu-satunya laki-laki tercinta.
Dan ia siap untuk berkorban apa saja-selama itu tidak melanggar syariat-demi mempertahankan kita di sisinya.
Diaadalah adik, teman bermain kita, tempat kita bercanda dan ia akan membuat kita selalu tertawa bahagia dengan kelucuan dan kepolosannya. Dia adalah hiburan bagi kita di saat kita merasa lelah dan suntuk. Ia akan membuat kita tersenyum, ketika kita diliputi kesedihan dan duka. Kemanjaannya,kelucuannya, keluguannya…
Kita pasti akan bahagia bersamanya…
Aku tahu…aku sangat tahu…engkau pasti merindukan dan memimpikan belaian kasihnya, suara lembutnya yang manja, serta keluhuran budinya yang mempesonamu…
Aku tahu, kau pasti akan berusaha untukmengejar dan mendapatkannya.
Maka inilah wasiat dan nasihatku kepadamu, wahai para pria yang ingin segera menyempurnakan separuh diennya….
Bertaqwalah kepada Allah, dan takutlah akan adzab-Nya yang pedih,menjauhlah dari segala sesuatu yang dibenci oleh-Nya.
Sesungguhnya,jika engkau adalah seorang laki-laki yang baik dan mencintai kebaikan,tunaikanlah hak saudaramu dan berlakulah yang adil.
Sesungguhnya pernikahan tak hanya sebatas pada urusan tempat tidur(maaf, pen)!
Pernikahan adalah sebuah perkara yang teramat sulit dan membutuhkan komitmen tinggi sebab konsekuensi yang harus dihadapi sangat banyak dan berat.
Jangan pernah berandai-andai bahwa pernikahan segalanya berisi sesuatu yang indah. Tidak! Bukanlah hakmu untuk berangan-angan tinggi seperti itu!
Untuk melangkah ke arah mahligai itu, engkau harus benar-benar mempersiapkannya dengan baik dari dalam dirimu.
Tanyakan pada hatimu sendiri; sudah mantapkah dienmu?
Dan apakah engkau telah menjalankan syariat dengan baik dan sesempurna mungkin?
Apakah engkau masih sering dan belum dapat meminimalisir perbuatan maksiat dan bid'ah? Apakah engkau sudah menjalankan konsekuensi apa yang telah kau ikrarkan, yakni berpegang teguh kepada al-qur'an dan sunnah, seperti nisbatmu pada ahlussunnah waljama'ah?
Bagaimana dengan kematangan emosimu?
Apakah engkau yakin dengan kedewasaan yang ada pada dirimu?
Sudah bisakah dirimu menghadapi masalah yang datang padamu dengan kepala dingin, tenang,dan bijaksana?
Apakah engkau telah bisa meredam segala emosi yang membuncah di dadamu?
Apakah engkau bisa untuk tetap berdiri tegak meski badai menerpamu?
Bisakah engkau berkomitmen untuk mengembalikan segala perkara yang ada kepada Al-qur'an dan sunnah, dan bukan dengan emosi yang meledak-ledak?
Bagaimana dengan kuantitas dan kualitas ilmumu?
Sudah cukupkah ilmu itu sebagai pondasi yang kokoh bagi rumah tanggamu?
Cukupkah ilmu itu untuk mendidik istri dan anak-anakmu?
Sudah sanggupkah engkau untuk menjadi qowwam yang baik, pemimpin yang baik bagi istri dan anak-anakmu?
Sudah mampukah dirimu untuk memberikan penghidupan yang layak untuk keluargamu?Renungkan dan tanyakanlah pada hatimu,wahai saudaraku…
Aku tahu, sebagian dari kalian mungkin akan ada yang memprotes.
Tidak ada orang yang sempurna.
Pernikahan ada untuk saling melengkapi satu sama lain.
Ya…ya…kuterima protesmu. Aku tahu, no one is perfect.
Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Dan kita hidup didunia ini adalah untuk menyempurnakan diri.
I see…Tapi, kenapa kita tidak mengambil kemungkinan terburuk saja untuk menghadapinya? Dengan mengambil kemungkinan- kemungkinan terburuk itu, kita akan bisa merancang solusi dan pemecahan masalah dengan baik.
Kita akan menjadi bijaksana dengan itu. Dan jika ada peluang untuk perfect, why not?
Ikhwaniy fiddiin…Demi Allah, jika engkau adalah seorang lelaki yang baik dan mencintai kebaikan, maka tidaklah ada sesuatu yang dapat merintangimu untuk berlaku adil dan menjauh dari kezhaliman…
Jagalah izzahmu, sebab seorang lelakiyang baik adalah seorang laki-laki yang memiliki izzah. Jangan sampai engkau melanggar syariatnya demi mencapai tujuanmu.
Dalam masa ta'arufmu, gunakanlah wasilah, seorang yang tsiqah dan dapat engkau percayakan padanya urusanmu.
Jagalah hubunganmu dengan wanita yang ingin kau pilih.
Jangan sampai kalian terjatuh dalam lubang khalwat dan maksiat.
Jika engkau telah merasa mantap dengan wanita pilihanmu, engkau telah beristikharah, dan Allah menjawab doamu dengan jawaban yang positif,maka segera datangi wali wanita pilihanmu. Jangan datangi anaknya,datangi ayahnya!
Sebab, seorang anak gadis adalah milik ayahnya.
Jika engkau telah menghadap pada calon mertuamu, tunjukkanlah pada beliau,bahwa engkau adalah seorang pemuda shalih yang tak pantas untuk ditolak.
Tunjukkan dengan cara yang ma'ruf, bahwa engkau adalah seorang pemuda dengan mental baja,keberanian, ketegaran, kesabaran,serta memiliki kematangan ilmu.
Sesungguhnya seorang laki-laki yang memiliki mental baja, keberanian,ketegaran, kesabaran dan kematangan ilmu adalah laki-laki yang pantas untuk dipilih dan dijadikan pemimpin bagi wanita.
Sebab dengan itu semua,dia akan bisa menghadapi pahit dan sakitnya dunia.
Tapi, jangan pernah lupakan, bahwa sikap dan akhlaq yang baik, tutur kata yang menawan, adalah kunci suksesmu untuk memikat hati calon mertua.
Jangan sampai engkau tergelincir pada pengguruan terhadap orang tua.
Sebab,tak ada orang tua manapun yang suka digurui oleh anak kecil!!
Jika engkau seorang laki-laki yang baik, tentunya engkau akan menunjukkan akhlak dan kredibilitasmu sebagai seorang yang benar-benar baik.
Seorang yang paham dien serta matang emosi.
Persiapkan mentalmu untuk menghadapi kemungkinan- kemungkinan apapun.
Jika pinanganmu diterima, maka bersyukurlah.
Dan tunaikan kewajibanmu untuk segera menikah.
Serta jangan lupakan bahwa setelah menikah engkau memiliki konsekuensi yang harus kau jalani!
Tapi, jika pinanganmu ditolak, maka bersabarlah…dan jangan lepaskan rasa syukur itu dari hatimu.
Seharusnya, engkau semakin bersyukur,sebab Allah masih mencintaimu dan menginginkan seorang yang lebih baik darinya untukmu.
Jika engkau ditolak,berlapang dadalah. Jangan lepaskan senyum dari wajahmu.
Dan ingat, tindakan mengejar-ngejar seorang wanita itu sangat patut untuk dipertanyakan. Kenapa? Sebab,kesan yang akan timbul semuanya akan mengarah kepada kebutuhan di atas tempat tidur, bukan kebutuhan untukbersama-sama berjuang menghadapi hidup dalam bahtera pernikahan!
Jagalah izzahmu, wahai para pria!!
Bersikaplah yang tenang, cool…sebab,disanalah kuncinya…
Aku yakin, jika engkau memang seorang lelaki yang shalih dan baik… tiada seorang pun yang akan menolakmu sebagai pengganti wali bagi anak-anak gadisnya…
Percayalah, sebab aku mengatakannya sebagai seorang laki-laki.
Yang pernah menghadapi susahnya memahami hati seorang wanita…
Kudoakan, semoga Allah mempermudah jalanmu dalam menemukan tulang rusukmu yang hilang…
Dan setelah tiba masamu untuk bersanding dengan wanita pilihanmu, dan engkau telah menemukan tulang rusukmu yang hilang…
jangan pernah lupakan, sekali lagi, jangan pernah lupakan bahwa kau punya kewajiban yang harus kau tunaikan!
Wanita shalihah adalah bunga. Sekuntum melati yang harum dan indah.
Jika kau telah memetiknya, janganpernah kau sia-siakan dia.
Jaga dia baik-baik dalam taman hatimu, rawatdia, dan pelihara dia dengan baik.
Tentu ia akan membutuhkan sentuhan tanganmu.
Siangi benalu-benalu liar yang tumbuh di sekitarnya.
Jangan sampai ia layu dan mati karena kelalaianmu.
Berbuat adillah, wahai para calon Abu Abdillah…!!!!
Sesungguhnya sepah memang pantas dibuang setelah habis manisnya.
Tapi,sekuntum melati, tak pantas kau sia-siakan setelah kau berusaha untuk memetiknya dari dataran tinggi yang terjal dan penuh dengan rintangan!
Sesungguhnya, seorang wanita baik-baik jika telah memilih seorang laki-laki dalam hidupnya, maka ia akan berusaha untuk mempertahankan laki-laki itu di sisinya, dengan segenap cinta dan hatinya…
Teruntuk para akhwat, sang tulang rusukyang hilang…
Wahai saudariku...
Sesungguhnya anda adalah tulang rusukyang hilang.
Di luar sana,di balik tabir waktu dan tempat,berjajar arjuna tengah menunggu kalian.
Mereka mencari tulang rusuk mereka yang hilang.
Maka persiapkan diri kalian dengan sebaik mungkin, agar kalian dapat menemukan tempat bersandar yang tepat…
Bagi anda yang belum menikah,masih menjalani statusnya sebagai seorang anak-anak yang tumbuh dan tengah mencari hakikat kebenaran dan kehidupan,
you're single, yang masih bebas bergerak,kesana-kemari mencari apa yang sedang kalian cari. Di belakangmu, belum ada teriakan-teriakan dan jerit tangis anak-anak.
Belum ada protes suami sebab kalian tak bisa memasak dan lebih suka duduk di depan komputer atau mungkin ngerumpi dengan akhwat yang lain..
Ya kalian masih bebas menjadi diri sendiri…
Wahai saudariku,kalian adalah gadis muda.
Waktu kalian masih sangat panjang untuk mencari kebenaran dan jati diri.
Usia kalian saat ini, adalah usia yang sangat produktif untuk melahirkan karya-karya besar yang spektakuler.
Kalian masih sangat enerjik, penuh semangat,dan kemampuan kalian masih berada di atas rata-rata.
Untuk menyerap setiap ilmu, kalian masih sangat sanggup melakukannya dengan baik. Untuk pergi ke majlis-majlis ilmu,kalian masih dapat melakukannya dengan bebas.
Sebab belum ada tuntutan-tuntutan bagi kalian untuk diam di rumah, mengurus anak dan suami.
Kalian masih bisa menjadi diri sendiri.
Dan kalian bertanggungjawab terhadap diri anda sendiri.
Kenapa kalian tidak memanfaatkannya dengan baik, wahai saudariku?
Waktu yang berharga ini adalah kesempatan yang diberikan oleh Allah pada kita, untuk membenahi diri,mematangkan diri, serta menimba ilmu sebanyak-banyaknya.
Kau tahu kenapa?Karena kalian adalah calon ibu.
Dari rahim kalianlah, lahir generasi-generasi penerus ummat ini.
Jika kalian adalah bibit yang baik,maka anak-anak kalian, insya Allah akan menjadi generasi-generasi yang baik.
Kalianlah yang akan mendidik anak-anak kalian dalam madrasah keibuan kalian.
Apakah engkau ridha, melepas anak-anakmu dalam didikan orang lain?
Mungkin kau akan bilang "ya", jika kau melepasnya pada seorang`alim sekaliber imam Syafi'i! Tapi,bagaimana jika kau melepasnya pada sekolah-sekolah yang mengajarkan sekulerisme dan liberalisme seperti negeri kita?
Aku yakin kau takkan ridha, Saudariku…
Kau pasti takkan ridha anakmu dididik oleh orang lain…
rumah tangga laksana lembaga pendidikan.
Jika kau mempersiapkan diri dengan baik, maka akan lahirlah pribadi-pribadi yang kuat dan tangguh.
Kalian adalah guru di atas segala guru yang utama. maka relakah diri kalian,jika posisi mulia kalian direbut oleh orang lain?
Jangan pernah rela akan hal itu, wahai para calon Ummu Abdillah!!
Saudariku, wahai An-Nisaa' Ash-Shaalihaat…
Sesungguhnya pernikahan di mata kita sangatlah indah.
Adakah di antara kalian yang tak ingin mewujudkannya?
Ah, aku rasa, semua wanita mukminah, tentu ingin mewujudkannya…
Sungguh, pernikahan adalah impian bagi kita semua.
Siapa yang tak ingin memiliki seseorang sebagai tempat berbagi, yang dapat mendekap dan memeluk anda di saat anda sedih dan terluka?
Siapa yang tidak ingin dilindungi, diayomi, dan dijaga oleh seseorang yang shalih dan berakhlak mulia?
Siapa yang tak ingin memiliki anak-anak yang lucu dan lincah, yang setiap saat dapat menghilangkan segenap rasa lelah dan letih di wajah anda?
Tidak ada satu pun dari kalangan wanita mukminah yang ingin kehilangan kesempatan itu…Sungguh, tak ada salahnya dengan pernikahan dini.
Tak ada salahnya,jika engkau memilih untuk menikah di usiamu yang terhitung sangat muda ini.
Aku yakin, masing-masing dari kalian tentu memiliki alasan tersendiri untuk memutuskan hal tersebut.
Tapi, ijinkan aku mengungkapkan sebuah isi hati…
Sesungguhnya, ukhti…
Pernikahan tak bisa dibayangkan dengan segala sesuatu yang indah.
Pernikahan adalah sebuah perkara yang membutuhkan kematangan serta persiapan yang tak sepele.
Kutemukan pernikahan-pernikahan ikhwan dan akhwat, yang mana mereka memutuskan untuk menikah muda, melepaskan studi dan bangku kuliah mereka.
Tak sedikit di antara mereka yang menentang orang tua hanya demi meluluskan keinginan mereka.
Mereka pun memiliki pemikiran yang sama denganku;
mereka dapat terus belajar meski telah hidup berumah tangga.
Tapi,apa yang kulihat dari mereka,Saudariku?
Hanya sedikit yang benar-benar dapat merealisasikan prinsip itu.
Sungguh, bagiku semua itu ternyata memang hanya teori!
Pada implementasinya, tetap tak bisa sempurna!
Mereka akan disibukkan dengan urusan rumah tangga yang tak sepele.
Jerit tangis anak-anak,tuntutan suami atau istri, ah…Mereka tak bisa lagi berkonsentrasi untuk memperdalam dien.
Sebab, perhatian mereka terbagi-bagi.
Mereka takbisa memfokuskan diri di majlis-majlis taklim, sebab anak-anak mereka berlarian sampai ke jalan dan menjerit-jerit.
Kulihat banyak anak-anak mereka yang akhirnya tak terawat dengan baik.
Mereka kurang ilmu dalammendidik anak.
Bagaimana mengatasi kebandelan-kebandelan anak-anak,mereka tidak tahu.
Bahkan, parahnya,bagaimana menggendong dan merawat bayi saja, banyak di antara mereka yang tidak bisa melakukannya dengan baik!
Dan ketika ada kerikil kecil`menyandung' bahtera mereka, apa yangterjadi?
Mereka menyelesaikannya bukan dengan kembali pada Al-qur'an dan sunnah.
Mereka tidak merujuk kepada ilmu.
Mereka tidak menyelesaikannya dengan bijaksana.
Mereka banyak terbawa emosi, sebab mereka belum memiliki kematangan emosi dan kedewasaan.
Pertengkaran mereka bahkan sampai pada tetangga dan dibicarakan dalam majlis-majlis. Buntutnya, perceraian dan perebutan anak!
Na'udzubillahi min dzaalik! Barulah aku sadar, pernikahan memang tak bisa diburu-buru…Kedewasaan memang berjalan seiring dengan waktu, Sahabatku.
Seiring pula dengan tanggung jawab yang akan kau emban.
Tapi, sungguh…Jika engkau hanya mematok pada kedua hal itu, kutakutkan engkau salah jalan…
Usia tak menjamin kedewasaan seseorang.
Banyak orang yang lebih tua dariku, yang mengaku dirinya telah dewasa.
Tapi, ketika ada masalah datang pada mereka, mereka justru tidak bisa mengambil sikap yang tepat.
Terkadang, anak kecillah yang muncul sebagai pahlawan,memberikan solusi dengan kepolosan dan keluguan mereka.
Sungguh,seorang yang dewasa, pasti bisa menentukan sikap apa yang akan diambilnya dalam menyelesaikan masalah.Deal?
Demi Allah, ukhti…Aku tidak bermaksud membujukmu atau menghasutmu untuk tidak menikah.
Na'udzubillah… Ini adalah sebuah pelajaran, agar kita dapat mengambil ibrah, serta berusaha untuk menjadi lebih baik.
Sesungguhnya, pernikahan tak hanya sebatas menikahnya dirimu dengan suamimu.
Namun pernikahan adalah menikahnya dua keluarga yang tentunya memiliki banyak perbedaan.
Akan ada banyak tuntutan bagimu.
Ketika kau masuk dalam keluarga suamimu, kau dituntut untuk bisa beradaptasi dan menerima aturan-aturan dalam keluarganya.
Kau dituntut untuk bisa bersikap baik pada mertua dan saudara-saudara suamimu.
Jika mereka orang-orang yang baik dan hanif, tentu kau akan mudah bergabung bersama-sama mereka.
Tapi, jika kenyataannya, salah seorang di antara mereka tidak menyukaimu, tidak menyukai jilbab dan gamismu, mereka berusaha menyulut peperangan di antara kalian, sudah sanggupkah dirimu mengatasi dan mencari solusinya?
Di sisi lain ada beberapa akhwat yang mengaku belum siap menikah dengan berbagai alasan, karena kakaknya belum menikah lah, karena masih kuliahlah atau karena hal-hal lain.
Memang jika kita kaji lebih jauh,maka pernikahan membutuhkan persiapan yang panjang dan matang.
Bahkan saya sendiri mengatakan bahwa kita harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menikah,jangan tergesa-gesa.
Namun jika kita renungkan, maka persiapan menuju kesana tidak akan ada habisnya.
Ada aja alasan bagi kita untuk menyatakan ketidaksiapan.
Ketika datang khitbah dari seorang laki-laki,anda katakan padanya bahwa anda belum siap..
yang menjadi pertanyaan adalah,sampai kapankah anda akan berada pada posisi belum siap itu??
apakah anda akan menyakiti hati ikhwan tersebut gara-gara anda belum siap????
ya,mungkin anda akan mengatakan bahwa "jika memang saya belum siap trus kenapa?
jangan memaksakan diri dong!!dasar lelaki inginnya menang sendiri!!"
Demi Allah ukhti,saya tidak bermaksud membujukmu atau menghasutmu untuk menerima khitbah dari setiap laki-laki yang datang padamu dengan "sembarangan".
Minimal ada dua hal yang ingin saya sampaikan:
1.persiapkanlah dirimu mulai sekarang untuk menjadi seorang bidadari bagi suamimu, menjadi ummi dari anak-anakmu.
karena engkau tidak tahu pasti kapan datangnya anugerah itu(calonsuami,red) datang padamu untuk mengkhitbahmu.
Jadi bersiap-siaplah!!
2.jika datang padamu seorang laki-laki yang engkau ridhoi agamanya datang padamu dan mengkhitbahmu maka janganlah engkau tolak dia karena selain itu akan menyakiti hatinya,dikawatirkan akan timbul fitnah.
Tidakkah engkau ingin memiliki pendamping hidup seorang lelaki shalih yang akan menjadi nahkoda bagi bahtera rumah tanggamu menuju surgaNYA??
Oleh Karena itulah, Ukhti…Kita butuh banyak ilmu untuk mengarah ke sana.
Kita harus bisa menjadi seorang yang cerdas dan bijaksana.
Agar jika kita diuji dengan sebuah masalah, kita akan tetap bisa tegar.
Kita tidak mengumbarnya dengan mendatangi majlis-majlis para peghibah.
Membocorkan aib keluarga suami dengan kedok `curhat'.
Karena itulah, Ukhti fillah…Jangan pernah terburu-buru mengambil jalan pintas!
Sebab pernikahan bukan ajang coba-coba dan tempat pelarian masalah.
Justru di sanalah engkau akan menemukan permasalahan yang jauh lebih besar dan berat!
Jika masalah yang kecil saja belum dapat kau selesaikan dengan baik, maka jangan pernah mencoba untuk mengambil yang lebih besar!
Persiapkanlah dirimu mulai dari sekarang.
Agar kelak kau dapat menjalankannya dengan lebih mudah.
Jika saat ini engkau menggunakan kesempatanmu dengan sebaik-baiknya,maka kelak jika engkau telah menikah, engkau tidak akan bersusah payah lagi.
Engkau akan dengan ringan menyelesaikan semua permasalahanmu dengan ilmu yang telah kau dapat.
Ingatlah baik-baik, Ukhti…Pernikahan tak bisa hanya digawangi dengan cinta.
Bisa apa cinta? Jika cinta ingin pergi, maka ia akan pergi tanpa pamit padamu.
Tapi, jika kau menggawanginya dengan ilmu dan kefaqihan dalam diin, serta kematangan emosi, maka yakinlah…
Allah akan pertemukan dirimu dengan suamimu disurga nanti…
Sesungguhnya kokoh atau rapuhnya sebuah rumah tangga, berada dalam genggaman wanita. Jika ia tegar, kokoh,dan kuat, maka ia sanggup mempertahankan rumah tangganya dengan baik. Apapun badai yg datang padanya.
Tapi, jika ia lemah dan rapuh…maka tiadalah cinta dan bahagia.
Maka jadilah seorang wanita yang kokoh dan kuat,
Saudariku!Agar kau dapat mempertahankan rumah tanggamu kelak…
Maka renungkanlah wasiat ini baik-baik,Saudariku.
Kudoakan semoga Allah menunjukimu jalan yang lurus dan memberikan untukmu seseorang yang terbaik dalam kehidupanmu…aamiin.
Teruntuk calon pendamping hidupku…
kutunggu dirimu untuk berjuang bersamaku, persiapkan dirimu dengan baik karena aku juga sedang mempersiapkannya saat ini sehingga pada suatu saat nanti kita akan berjalan bergandengan tangan meniti jalan,merajut benang-benang kebahagiaan dihadapan kita menuju kebahagiaan abadi:
Surga…
Wassalaamu'alaikum wa rahmatullaah wabarakaatuh.
Jakarta, 08 Maret 2007
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wabarakaatuh.
Ba'da tahmid, shalawat dan salam,
Ikhwatiy fillah…
Surat ini kutulis sebagai wasiat kepadaku dan kepada kalian semua,
saudara-saudaraku seiman, muslim dan muslimah,
yang mungkin kini juga tengah menghadapi masa yang sama denganku.
Semoga risalah ini dapat menjadi pelajaran dan renungan bagi kita semua.
Dan semoga Allah memberikan pahala bagi kita yang berusaha untuk mengamalkannya. Aamiiin.
Teruntuk para ikhwan, sang pemilik tulang rusuk yang hilang…
Aku adalah seorang lelaki muda, sama sepertimu.
Usiaku bahkan boleh jadi lebih muda dibandingkan usiamu.
Tapi, pengalaman dan perjalanan hidup kita, tentu tak sama.
Maka ijinkan aku untuk berbagi denganmu.
Berbagi, sebab aku adalah saudaramu.
Aku mencintai kebaikan, dan aku ingin kalian juga mendapatkan kebaikan itu…
Wahai saudaraku...
Sesungguhnya kita ini adalah sang pemilik tulang rusuk yang hilang.
Diluar sana,di balik tabir waktu dan tempat, berjajar bidadari yang tengah menunggu kita. Mereka menunggu kedatangan kita sebagai pemilik tulang rusuk yang hilang.
Maka persiapkan diri kita dengan sebaik mungkin, agar kita dapat menemukan bidadari yang tepat…
Aku pun sama sepertimu, wahai saudaraku,sebab aku adalah bagian dari kalian…
Aku belum menikah. Aku tahu, saat ini adalah masa kita untuk mencari dan berusaha untuk menemukan tulang rusuk kita yang hilang.
kita begitu ingin dan bersemangat untuk mencari dan segera menemukannya.
Sebab, tulang rusuk itu adalah sesuatu yang teramat berarti bagi kita.
Teramat penting bagi kehidupan kita. Dia adalah sesuatu yang dapat menentramkan hati kita, menenangkan jiwa kita,dan membahagiakan hidup kita.
Dia adalah teman sejati, yang kita ingin bersama-sama dengannya mengarungi hidup yang penuh dengan onak dan duri ini.
Dia adalah sahabat, tempat kita mencurahkan keluh kesah kita,tempat kita berbagi rasa, dan tempat kita menyandarkan kepala dalam dekapan hangatnya.
Dia adalah ibu kedua bagi kita sekaligus ibu bagi anak-anak kita;
mengurus semua keperluan kita, mengatur dan memperindah rumah kita, serta menghiasnya dengan ketaatan dan kepatuhan serta keikhlasan semata-mata untuk mencari ridha kita
dan ridha Rabbnya.
Dia adalah istri, separuh hati kita,separuh jiwa kita, dan separuh nafas kita.
Dia melayani kita, dia mematuhi dan mentaati kita, dia memberikan segenap cinta dan kasihnya yang suci untuk kita.
Di matanya, kita adalah satu-satunya laki-laki tercinta.
Dan ia siap untuk berkorban apa saja-selama itu tidak melanggar syariat-demi mempertahankan kita di sisinya.
Diaadalah adik, teman bermain kita, tempat kita bercanda dan ia akan membuat kita selalu tertawa bahagia dengan kelucuan dan kepolosannya. Dia adalah hiburan bagi kita di saat kita merasa lelah dan suntuk. Ia akan membuat kita tersenyum, ketika kita diliputi kesedihan dan duka. Kemanjaannya,kelucuannya, keluguannya…
Kita pasti akan bahagia bersamanya…
Aku tahu…aku sangat tahu…engkau pasti merindukan dan memimpikan belaian kasihnya, suara lembutnya yang manja, serta keluhuran budinya yang mempesonamu…
Aku tahu, kau pasti akan berusaha untukmengejar dan mendapatkannya.
Maka inilah wasiat dan nasihatku kepadamu, wahai para pria yang ingin segera menyempurnakan separuh diennya….
Bertaqwalah kepada Allah, dan takutlah akan adzab-Nya yang pedih,menjauhlah dari segala sesuatu yang dibenci oleh-Nya.
Sesungguhnya,jika engkau adalah seorang laki-laki yang baik dan mencintai kebaikan,tunaikanlah hak saudaramu dan berlakulah yang adil.
Sesungguhnya pernikahan tak hanya sebatas pada urusan tempat tidur(maaf, pen)!
Pernikahan adalah sebuah perkara yang teramat sulit dan membutuhkan komitmen tinggi sebab konsekuensi yang harus dihadapi sangat banyak dan berat.
Jangan pernah berandai-andai bahwa pernikahan segalanya berisi sesuatu yang indah. Tidak! Bukanlah hakmu untuk berangan-angan tinggi seperti itu!
Untuk melangkah ke arah mahligai itu, engkau harus benar-benar mempersiapkannya dengan baik dari dalam dirimu.
Tanyakan pada hatimu sendiri; sudah mantapkah dienmu?
Dan apakah engkau telah menjalankan syariat dengan baik dan sesempurna mungkin?
Apakah engkau masih sering dan belum dapat meminimalisir perbuatan maksiat dan bid'ah? Apakah engkau sudah menjalankan konsekuensi apa yang telah kau ikrarkan, yakni berpegang teguh kepada al-qur'an dan sunnah, seperti nisbatmu pada ahlussunnah waljama'ah?
Bagaimana dengan kematangan emosimu?
Apakah engkau yakin dengan kedewasaan yang ada pada dirimu?
Sudah bisakah dirimu menghadapi masalah yang datang padamu dengan kepala dingin, tenang,dan bijaksana?
Apakah engkau telah bisa meredam segala emosi yang membuncah di dadamu?
Apakah engkau bisa untuk tetap berdiri tegak meski badai menerpamu?
Bisakah engkau berkomitmen untuk mengembalikan segala perkara yang ada kepada Al-qur'an dan sunnah, dan bukan dengan emosi yang meledak-ledak?
Bagaimana dengan kuantitas dan kualitas ilmumu?
Sudah cukupkah ilmu itu sebagai pondasi yang kokoh bagi rumah tanggamu?
Cukupkah ilmu itu untuk mendidik istri dan anak-anakmu?
Sudah sanggupkah engkau untuk menjadi qowwam yang baik, pemimpin yang baik bagi istri dan anak-anakmu?
Sudah mampukah dirimu untuk memberikan penghidupan yang layak untuk keluargamu?Renungkan dan tanyakanlah pada hatimu,wahai saudaraku…
Aku tahu, sebagian dari kalian mungkin akan ada yang memprotes.
Tidak ada orang yang sempurna.
Pernikahan ada untuk saling melengkapi satu sama lain.
Ya…ya…kuterima protesmu. Aku tahu, no one is perfect.
Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Dan kita hidup didunia ini adalah untuk menyempurnakan diri.
I see…Tapi, kenapa kita tidak mengambil kemungkinan terburuk saja untuk menghadapinya? Dengan mengambil kemungkinan- kemungkinan terburuk itu, kita akan bisa merancang solusi dan pemecahan masalah dengan baik.
Kita akan menjadi bijaksana dengan itu. Dan jika ada peluang untuk perfect, why not?
Ikhwaniy fiddiin…Demi Allah, jika engkau adalah seorang lelaki yang baik dan mencintai kebaikan, maka tidaklah ada sesuatu yang dapat merintangimu untuk berlaku adil dan menjauh dari kezhaliman…
Jagalah izzahmu, sebab seorang lelakiyang baik adalah seorang laki-laki yang memiliki izzah. Jangan sampai engkau melanggar syariatnya demi mencapai tujuanmu.
Dalam masa ta'arufmu, gunakanlah wasilah, seorang yang tsiqah dan dapat engkau percayakan padanya urusanmu.
Jagalah hubunganmu dengan wanita yang ingin kau pilih.
Jangan sampai kalian terjatuh dalam lubang khalwat dan maksiat.
Jika engkau telah merasa mantap dengan wanita pilihanmu, engkau telah beristikharah, dan Allah menjawab doamu dengan jawaban yang positif,maka segera datangi wali wanita pilihanmu. Jangan datangi anaknya,datangi ayahnya!
Sebab, seorang anak gadis adalah milik ayahnya.
Jika engkau telah menghadap pada calon mertuamu, tunjukkanlah pada beliau,bahwa engkau adalah seorang pemuda shalih yang tak pantas untuk ditolak.
Tunjukkan dengan cara yang ma'ruf, bahwa engkau adalah seorang pemuda dengan mental baja,keberanian, ketegaran, kesabaran,serta memiliki kematangan ilmu.
Sesungguhnya seorang laki-laki yang memiliki mental baja, keberanian,ketegaran, kesabaran dan kematangan ilmu adalah laki-laki yang pantas untuk dipilih dan dijadikan pemimpin bagi wanita.
Sebab dengan itu semua,dia akan bisa menghadapi pahit dan sakitnya dunia.
Tapi, jangan pernah lupakan, bahwa sikap dan akhlaq yang baik, tutur kata yang menawan, adalah kunci suksesmu untuk memikat hati calon mertua.
Jangan sampai engkau tergelincir pada pengguruan terhadap orang tua.
Sebab,tak ada orang tua manapun yang suka digurui oleh anak kecil!!
Jika engkau seorang laki-laki yang baik, tentunya engkau akan menunjukkan akhlak dan kredibilitasmu sebagai seorang yang benar-benar baik.
Seorang yang paham dien serta matang emosi.
Persiapkan mentalmu untuk menghadapi kemungkinan- kemungkinan apapun.
Jika pinanganmu diterima, maka bersyukurlah.
Dan tunaikan kewajibanmu untuk segera menikah.
Serta jangan lupakan bahwa setelah menikah engkau memiliki konsekuensi yang harus kau jalani!
Tapi, jika pinanganmu ditolak, maka bersabarlah…dan jangan lepaskan rasa syukur itu dari hatimu.
Seharusnya, engkau semakin bersyukur,sebab Allah masih mencintaimu dan menginginkan seorang yang lebih baik darinya untukmu.
Jika engkau ditolak,berlapang dadalah. Jangan lepaskan senyum dari wajahmu.
Dan ingat, tindakan mengejar-ngejar seorang wanita itu sangat patut untuk dipertanyakan. Kenapa? Sebab,kesan yang akan timbul semuanya akan mengarah kepada kebutuhan di atas tempat tidur, bukan kebutuhan untukbersama-sama berjuang menghadapi hidup dalam bahtera pernikahan!
Jagalah izzahmu, wahai para pria!!
Bersikaplah yang tenang, cool…sebab,disanalah kuncinya…
Aku yakin, jika engkau memang seorang lelaki yang shalih dan baik… tiada seorang pun yang akan menolakmu sebagai pengganti wali bagi anak-anak gadisnya…
Percayalah, sebab aku mengatakannya sebagai seorang laki-laki.
Yang pernah menghadapi susahnya memahami hati seorang wanita…
Kudoakan, semoga Allah mempermudah jalanmu dalam menemukan tulang rusukmu yang hilang…
Dan setelah tiba masamu untuk bersanding dengan wanita pilihanmu, dan engkau telah menemukan tulang rusukmu yang hilang…
jangan pernah lupakan, sekali lagi, jangan pernah lupakan bahwa kau punya kewajiban yang harus kau tunaikan!
Wanita shalihah adalah bunga. Sekuntum melati yang harum dan indah.
Jika kau telah memetiknya, janganpernah kau sia-siakan dia.
Jaga dia baik-baik dalam taman hatimu, rawatdia, dan pelihara dia dengan baik.
Tentu ia akan membutuhkan sentuhan tanganmu.
Siangi benalu-benalu liar yang tumbuh di sekitarnya.
Jangan sampai ia layu dan mati karena kelalaianmu.
Berbuat adillah, wahai para calon Abu Abdillah…!!!!
Sesungguhnya sepah memang pantas dibuang setelah habis manisnya.
Tapi,sekuntum melati, tak pantas kau sia-siakan setelah kau berusaha untuk memetiknya dari dataran tinggi yang terjal dan penuh dengan rintangan!
Sesungguhnya, seorang wanita baik-baik jika telah memilih seorang laki-laki dalam hidupnya, maka ia akan berusaha untuk mempertahankan laki-laki itu di sisinya, dengan segenap cinta dan hatinya…
Teruntuk para akhwat, sang tulang rusukyang hilang…
Wahai saudariku...
Sesungguhnya anda adalah tulang rusukyang hilang.
Di luar sana,di balik tabir waktu dan tempat,berjajar arjuna tengah menunggu kalian.
Mereka mencari tulang rusuk mereka yang hilang.
Maka persiapkan diri kalian dengan sebaik mungkin, agar kalian dapat menemukan tempat bersandar yang tepat…
Bagi anda yang belum menikah,masih menjalani statusnya sebagai seorang anak-anak yang tumbuh dan tengah mencari hakikat kebenaran dan kehidupan,
you're single, yang masih bebas bergerak,kesana-kemari mencari apa yang sedang kalian cari. Di belakangmu, belum ada teriakan-teriakan dan jerit tangis anak-anak.
Belum ada protes suami sebab kalian tak bisa memasak dan lebih suka duduk di depan komputer atau mungkin ngerumpi dengan akhwat yang lain..
Ya kalian masih bebas menjadi diri sendiri…
Wahai saudariku,kalian adalah gadis muda.
Waktu kalian masih sangat panjang untuk mencari kebenaran dan jati diri.
Usia kalian saat ini, adalah usia yang sangat produktif untuk melahirkan karya-karya besar yang spektakuler.
Kalian masih sangat enerjik, penuh semangat,dan kemampuan kalian masih berada di atas rata-rata.
Untuk menyerap setiap ilmu, kalian masih sangat sanggup melakukannya dengan baik. Untuk pergi ke majlis-majlis ilmu,kalian masih dapat melakukannya dengan bebas.
Sebab belum ada tuntutan-tuntutan bagi kalian untuk diam di rumah, mengurus anak dan suami.
Kalian masih bisa menjadi diri sendiri.
Dan kalian bertanggungjawab terhadap diri anda sendiri.
Kenapa kalian tidak memanfaatkannya dengan baik, wahai saudariku?
Waktu yang berharga ini adalah kesempatan yang diberikan oleh Allah pada kita, untuk membenahi diri,mematangkan diri, serta menimba ilmu sebanyak-banyaknya.
Kau tahu kenapa?Karena kalian adalah calon ibu.
Dari rahim kalianlah, lahir generasi-generasi penerus ummat ini.
Jika kalian adalah bibit yang baik,maka anak-anak kalian, insya Allah akan menjadi generasi-generasi yang baik.
Kalianlah yang akan mendidik anak-anak kalian dalam madrasah keibuan kalian.
Apakah engkau ridha, melepas anak-anakmu dalam didikan orang lain?
Mungkin kau akan bilang "ya", jika kau melepasnya pada seorang`alim sekaliber imam Syafi'i! Tapi,bagaimana jika kau melepasnya pada sekolah-sekolah yang mengajarkan sekulerisme dan liberalisme seperti negeri kita?
Aku yakin kau takkan ridha, Saudariku…
Kau pasti takkan ridha anakmu dididik oleh orang lain…
rumah tangga laksana lembaga pendidikan.
Jika kau mempersiapkan diri dengan baik, maka akan lahirlah pribadi-pribadi yang kuat dan tangguh.
Kalian adalah guru di atas segala guru yang utama. maka relakah diri kalian,jika posisi mulia kalian direbut oleh orang lain?
Jangan pernah rela akan hal itu, wahai para calon Ummu Abdillah!!
Saudariku, wahai An-Nisaa' Ash-Shaalihaat…
Sesungguhnya pernikahan di mata kita sangatlah indah.
Adakah di antara kalian yang tak ingin mewujudkannya?
Ah, aku rasa, semua wanita mukminah, tentu ingin mewujudkannya…
Sungguh, pernikahan adalah impian bagi kita semua.
Siapa yang tak ingin memiliki seseorang sebagai tempat berbagi, yang dapat mendekap dan memeluk anda di saat anda sedih dan terluka?
Siapa yang tidak ingin dilindungi, diayomi, dan dijaga oleh seseorang yang shalih dan berakhlak mulia?
Siapa yang tak ingin memiliki anak-anak yang lucu dan lincah, yang setiap saat dapat menghilangkan segenap rasa lelah dan letih di wajah anda?
Tidak ada satu pun dari kalangan wanita mukminah yang ingin kehilangan kesempatan itu…Sungguh, tak ada salahnya dengan pernikahan dini.
Tak ada salahnya,jika engkau memilih untuk menikah di usiamu yang terhitung sangat muda ini.
Aku yakin, masing-masing dari kalian tentu memiliki alasan tersendiri untuk memutuskan hal tersebut.
Tapi, ijinkan aku mengungkapkan sebuah isi hati…
Sesungguhnya, ukhti…
Pernikahan tak bisa dibayangkan dengan segala sesuatu yang indah.
Pernikahan adalah sebuah perkara yang membutuhkan kematangan serta persiapan yang tak sepele.
Kutemukan pernikahan-pernikahan ikhwan dan akhwat, yang mana mereka memutuskan untuk menikah muda, melepaskan studi dan bangku kuliah mereka.
Tak sedikit di antara mereka yang menentang orang tua hanya demi meluluskan keinginan mereka.
Mereka pun memiliki pemikiran yang sama denganku;
mereka dapat terus belajar meski telah hidup berumah tangga.
Tapi,apa yang kulihat dari mereka,Saudariku?
Hanya sedikit yang benar-benar dapat merealisasikan prinsip itu.
Sungguh, bagiku semua itu ternyata memang hanya teori!
Pada implementasinya, tetap tak bisa sempurna!
Mereka akan disibukkan dengan urusan rumah tangga yang tak sepele.
Jerit tangis anak-anak,tuntutan suami atau istri, ah…Mereka tak bisa lagi berkonsentrasi untuk memperdalam dien.
Sebab, perhatian mereka terbagi-bagi.
Mereka takbisa memfokuskan diri di majlis-majlis taklim, sebab anak-anak mereka berlarian sampai ke jalan dan menjerit-jerit.
Kulihat banyak anak-anak mereka yang akhirnya tak terawat dengan baik.
Mereka kurang ilmu dalammendidik anak.
Bagaimana mengatasi kebandelan-kebandelan anak-anak,mereka tidak tahu.
Bahkan, parahnya,bagaimana menggendong dan merawat bayi saja, banyak di antara mereka yang tidak bisa melakukannya dengan baik!
Dan ketika ada kerikil kecil`menyandung' bahtera mereka, apa yangterjadi?
Mereka menyelesaikannya bukan dengan kembali pada Al-qur'an dan sunnah.
Mereka tidak merujuk kepada ilmu.
Mereka tidak menyelesaikannya dengan bijaksana.
Mereka banyak terbawa emosi, sebab mereka belum memiliki kematangan emosi dan kedewasaan.
Pertengkaran mereka bahkan sampai pada tetangga dan dibicarakan dalam majlis-majlis. Buntutnya, perceraian dan perebutan anak!
Na'udzubillahi min dzaalik! Barulah aku sadar, pernikahan memang tak bisa diburu-buru…Kedewasaan memang berjalan seiring dengan waktu, Sahabatku.
Seiring pula dengan tanggung jawab yang akan kau emban.
Tapi, sungguh…Jika engkau hanya mematok pada kedua hal itu, kutakutkan engkau salah jalan…
Usia tak menjamin kedewasaan seseorang.
Banyak orang yang lebih tua dariku, yang mengaku dirinya telah dewasa.
Tapi, ketika ada masalah datang pada mereka, mereka justru tidak bisa mengambil sikap yang tepat.
Terkadang, anak kecillah yang muncul sebagai pahlawan,memberikan solusi dengan kepolosan dan keluguan mereka.
Sungguh,seorang yang dewasa, pasti bisa menentukan sikap apa yang akan diambilnya dalam menyelesaikan masalah.Deal?
Demi Allah, ukhti…Aku tidak bermaksud membujukmu atau menghasutmu untuk tidak menikah.
Na'udzubillah… Ini adalah sebuah pelajaran, agar kita dapat mengambil ibrah, serta berusaha untuk menjadi lebih baik.
Sesungguhnya, pernikahan tak hanya sebatas menikahnya dirimu dengan suamimu.
Namun pernikahan adalah menikahnya dua keluarga yang tentunya memiliki banyak perbedaan.
Akan ada banyak tuntutan bagimu.
Ketika kau masuk dalam keluarga suamimu, kau dituntut untuk bisa beradaptasi dan menerima aturan-aturan dalam keluarganya.
Kau dituntut untuk bisa bersikap baik pada mertua dan saudara-saudara suamimu.
Jika mereka orang-orang yang baik dan hanif, tentu kau akan mudah bergabung bersama-sama mereka.
Tapi, jika kenyataannya, salah seorang di antara mereka tidak menyukaimu, tidak menyukai jilbab dan gamismu, mereka berusaha menyulut peperangan di antara kalian, sudah sanggupkah dirimu mengatasi dan mencari solusinya?
Di sisi lain ada beberapa akhwat yang mengaku belum siap menikah dengan berbagai alasan, karena kakaknya belum menikah lah, karena masih kuliahlah atau karena hal-hal lain.
Memang jika kita kaji lebih jauh,maka pernikahan membutuhkan persiapan yang panjang dan matang.
Bahkan saya sendiri mengatakan bahwa kita harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menikah,jangan tergesa-gesa.
Namun jika kita renungkan, maka persiapan menuju kesana tidak akan ada habisnya.
Ada aja alasan bagi kita untuk menyatakan ketidaksiapan.
Ketika datang khitbah dari seorang laki-laki,anda katakan padanya bahwa anda belum siap..
yang menjadi pertanyaan adalah,sampai kapankah anda akan berada pada posisi belum siap itu??
apakah anda akan menyakiti hati ikhwan tersebut gara-gara anda belum siap????
ya,mungkin anda akan mengatakan bahwa "jika memang saya belum siap trus kenapa?
jangan memaksakan diri dong!!dasar lelaki inginnya menang sendiri!!"
Demi Allah ukhti,saya tidak bermaksud membujukmu atau menghasutmu untuk menerima khitbah dari setiap laki-laki yang datang padamu dengan "sembarangan".
Minimal ada dua hal yang ingin saya sampaikan:
1.persiapkanlah dirimu mulai sekarang untuk menjadi seorang bidadari bagi suamimu, menjadi ummi dari anak-anakmu.
karena engkau tidak tahu pasti kapan datangnya anugerah itu(calonsuami,red) datang padamu untuk mengkhitbahmu.
Jadi bersiap-siaplah!!
2.jika datang padamu seorang laki-laki yang engkau ridhoi agamanya datang padamu dan mengkhitbahmu maka janganlah engkau tolak dia karena selain itu akan menyakiti hatinya,dikawatirkan akan timbul fitnah.
Tidakkah engkau ingin memiliki pendamping hidup seorang lelaki shalih yang akan menjadi nahkoda bagi bahtera rumah tanggamu menuju surgaNYA??
Oleh Karena itulah, Ukhti…Kita butuh banyak ilmu untuk mengarah ke sana.
Kita harus bisa menjadi seorang yang cerdas dan bijaksana.
Agar jika kita diuji dengan sebuah masalah, kita akan tetap bisa tegar.
Kita tidak mengumbarnya dengan mendatangi majlis-majlis para peghibah.
Membocorkan aib keluarga suami dengan kedok `curhat'.
Karena itulah, Ukhti fillah…Jangan pernah terburu-buru mengambil jalan pintas!
Sebab pernikahan bukan ajang coba-coba dan tempat pelarian masalah.
Justru di sanalah engkau akan menemukan permasalahan yang jauh lebih besar dan berat!
Jika masalah yang kecil saja belum dapat kau selesaikan dengan baik, maka jangan pernah mencoba untuk mengambil yang lebih besar!
Persiapkanlah dirimu mulai dari sekarang.
Agar kelak kau dapat menjalankannya dengan lebih mudah.
Jika saat ini engkau menggunakan kesempatanmu dengan sebaik-baiknya,maka kelak jika engkau telah menikah, engkau tidak akan bersusah payah lagi.
Engkau akan dengan ringan menyelesaikan semua permasalahanmu dengan ilmu yang telah kau dapat.
Ingatlah baik-baik, Ukhti…Pernikahan tak bisa hanya digawangi dengan cinta.
Bisa apa cinta? Jika cinta ingin pergi, maka ia akan pergi tanpa pamit padamu.
Tapi, jika kau menggawanginya dengan ilmu dan kefaqihan dalam diin, serta kematangan emosi, maka yakinlah…
Allah akan pertemukan dirimu dengan suamimu disurga nanti…
Sesungguhnya kokoh atau rapuhnya sebuah rumah tangga, berada dalam genggaman wanita. Jika ia tegar, kokoh,dan kuat, maka ia sanggup mempertahankan rumah tangganya dengan baik. Apapun badai yg datang padanya.
Tapi, jika ia lemah dan rapuh…maka tiadalah cinta dan bahagia.
Maka jadilah seorang wanita yang kokoh dan kuat,
Saudariku!Agar kau dapat mempertahankan rumah tanggamu kelak…
Maka renungkanlah wasiat ini baik-baik,Saudariku.
Kudoakan semoga Allah menunjukimu jalan yang lurus dan memberikan untukmu seseorang yang terbaik dalam kehidupanmu…aamiin.
Teruntuk calon pendamping hidupku…
kutunggu dirimu untuk berjuang bersamaku, persiapkan dirimu dengan baik karena aku juga sedang mempersiapkannya saat ini sehingga pada suatu saat nanti kita akan berjalan bergandengan tangan meniti jalan,merajut benang-benang kebahagiaan dihadapan kita menuju kebahagiaan abadi:
Surga…
Wassalaamu'alaikum wa rahmatullaah wabarakaatuh.
Jakarta, 08 Maret 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)